Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Adapun beberapa alasan diri kita bisa tetap tertular Covid-19 meski memakai masker di tengah kerumunan, antara lain:
1. Masker berfungsi melindungi orang lain dari potensi virus yang kita tularkan
Rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS di awal pandemi adalah penggunaan masker hanya penting untuk orang sakit. Hal itu dilakukan agar virus yang ada di tubuh orang sakit tersebut tidak tertular ke orang lain.
Namun, kini semua orang dianjurkan untuk memakai masker. Sebab, para ahli mempelajari bahwa lebih dari 50 persen orang dengan virus corona mungkin tidak menunjukkan gejala. Jadi, kita semua harus bersikap seolah tubuh kita sudah memipiki virus.
Dengan menggunakan masker pelindung, kita membantu orang lain untuk aman dari virus yang mungkin kita bawa. Jadi, ini lebih kepada proteksi terhadap orang lain, bukan terhadap diri kita.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (2/5): Tambah 4.394 kasus, tetap pakai masker
2. Tak semua masker efektif cegah penularan
Melindungi diri dengan masker memang lebih baik daripada tidak sama sekali. Tapi, memakai masker juga bukan jaminan kita tak tertular virus corona, terutama jika kita menggunakan masker kain yang dibuat sendiri di rumah.
"Secara keseluruhan, masker kain buatan sendiri dan bandana tidak memberikan perlindungan yang meyakinkan," kata penyedia layanana darurat di wilayah Los Angeles, Lili Barsky.
Baca Juga: Cegah Covid-19, masyarakat diminat tidak berwisata ke luar kota saat Lebaran
Sebabnya, masker tidak melindungi mata kita. Padahal, penularan virus juga berpotensi lewat mata. Selain itu, partikel-partikel Covid-19 juga sangat kecil dan masih mungkin masuk melalui masker-masker tersebut atau bahkan masker medis yang longgar atau tidak memberikan perlindungan 100 persen.