kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,71   -4,31   -0.48%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cara mencegah penyakit jantung berdasarkan tingkatan usia


Sabtu, 28 November 2020 / 14:00 WIB
Cara mencegah penyakit jantung berdasarkan tingkatan usia
ILUSTRASI. Diego Maradona meninggal karena serangan jantung. Lakukan cara mencegah penyakit jantung sejak dini.


Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Di usia 30 tahunan, sejumlah orang mulai fokus untuk membangun karier dan keluarga. Pastikan gaya hidup syang menunjang kesehatan jantung menjadi bagian dari keseharian keluarga.

Ciptakan kebiasaan baik untuk jantung sehat di rumah, dan ajarkan kepada anak-anak. Salah satunya, tidak sering duduk atau rebahan.

Pastikan keluarga aktif bergerak dengan sering mengajak keluarga jalan-jalan ke taman, bersepeda bersama, atau berkebun bersama. Mengetahui riwayat kesehatan keluarga di usia 30 tahunan juga penting.

Memiliki orangtua atau saudara kandung yang terkena penyakit jantung meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit sejenis. Kendati faktor risiko keturunan tidak bisa dicegah, Anda tetap bisa mengontrol gaya hidup sehat demi mencegah penyakit jantung. Di antaranya menjaga berat badan tetap ideal, rutin berolahraga, tidak merokok, dan menjalankan pola makan sehat.

Hal yang tak kalah penting, kendalikan stres. Stres terus- menerus bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Keduanya bisa merusak pembuluh darah arteri jantung.

Baca juga: Harga emas hari ini (28/11) di Butik Emas Antam turun Rp 9.000 per gram

4. Cara mencegah penyakit jantung di usia 40 tahunan

Ilustrasi serangan jantung, jantung berdebarShutterstock Ilustrasi serangan jantung, jantung berdebar
Tidak ada kata terlambat untuk memprioritaskan kesehatan jantung. Di usia 40 tahunan, Anda masih bisa membuat pilihan sehat untuk mencegah serangan jantung.

Mulai dengan menjaga berat badan. Di usia 40 tahunan, metabolisme mulai melambat sehingga berat badan lebih mudah melonjak.

Untuk mengimbanginya, jalankan diet sehat dan mulai bangun rutinitas olahraga. Selain itu, rutin periksa kadar gula darah, tekanan darah, dan pemeriksaan jantung secara berkala.

Hal yang tak kalah penting, jangan mengabaikan kebiasaan mendengkur. Mendengkur bisa menjadi gejala sleep apnea. Gangguan tidur ini bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×