kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cara membedakan sakit kepala biasa dengan gejala corona


Rabu, 13 Januari 2021 / 08:33 WIB
Cara membedakan sakit kepala biasa dengan gejala corona
ILUSTRASI. Cara membedakan sakit kepala biasa dengan gejala corona. Tribunnews/Jeprima


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sakit kepala adalah salah satu tanda atau gejala umum infeksi virus corona. Bagaimana membedakan sakit kepala biasa dengan gejala corona?

Orang yang menderita sakit kepala karena virus corona melaporkannya sebagai sakit kepala yang tidak biasa. Ciri-cirinya seperti sakit kepala yang sangat menyiksa dan kadang-kadang sakit kepala sebagian.

Namun tak jarang, sakit kepala gejala corona ini berkaitan dengan pilek, sinusitis, dan alergi, yang membuatnya lebih membingungkan untuk dikenali sebagai tanda Covid-19. Di samping itu, sakit kepala ringan juga dapat disebabkan oleh stres, screen time yang berlebihan, atau kualitas tidur yang buruk.

Sebagai gejala virus corona, sakit kepala telah dilaporkan baik pada tahap awal dan akhir infeksi Covid-19 oleh pasien. Selain peradangan dan demam, sakit kepala bisa menjadi tanda infeksi parah jika bertahan lebih lama.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Istanbul, Turki mensurvei total 3196 pasien yang tidak terjangkit Covid-19 dan 262 pasien lainnya yang ditemukan positif. Semuanya mengeluh sakit kepala sebagai gejala infeksi virus corona yang mematikan itu.

Baca juga: Program vaksin corona dimulai, pahami efek samping pasca vaksinasi

Berdasarkan analisis, berikut adalah beberapa tanda khas / gejala sakit kepala terkait virus corona yang membedakan dengan sakit kepala biasa:

1. Sakit kepala gejala corona berlangsung selama lebih dari 72 jam

Lebih dari 10 persen pasien Covid-19 mengatakan, kalau mereka mengalami sakit kepala yang berlangsung selama lebih dari 72 jam. Sakit kepala yang disebabkan hal lain sangat jarang yang berlangsung selama ini atau biasanya mulai mereda.

Oleh sebab itu, para dokter menyarankan, agar orang-orang yang mengalami sakit kepala atau nyeri otot (myalgia) dengan durasi lebih dari 48-72 jam harus segera memeriksakan diri. Beberapa pasien Covid-19 mungkin juga mengalami kepala tegang yang disebabkan oleh batuk, demam, atau menggigil yang ekstrem.

2. Mengalami masalah pencernaan

Anehnya, satu hal yang dapat membedakan sakit kepala gejala corona dari bentuk sakit kepala lainnya adalah perkembangan gejala. Sakit kepala gejala corona memiliki tanda-tanda seperti peradangan saraf yang dapat menyebabkan hilangnya indera penciuman, perasa, dan menyebabkan keluhan pencernaan.

Masalah pencernaan terjadi dengan adanya kram di perut, mual, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan. Meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara masalah pencernaan dan sakit kepala, para peneliti menemukan keduanya menjadi komplikasi umum yang diderita oleh pasien Covid-19. Sehingga, masalah pencernaan ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan untuk diwaspadai sebagai covid.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×