kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cara membedakan lelah biasa dengan lelah karena Covid-19


Kamis, 25 Februari 2021 / 05:10 WIB
Cara membedakan lelah biasa dengan lelah karena Covid-19


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pandemi corona belum berujung dan terus menambah kasus baru setiap hari di berbagai negara. Gejala terinfeksi virus corona pun semakin beragam. Selain demam, batuk, pilek, kehilangan kemampuan mencium, lelah juga menjadi gejala Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, kasus virus corona baru global yang dilaporkan pada minggu ketiga Februari 2021 sebanyak 2,45 juta. Angka itu turun 11,18% dibanding kasus virus corona baru global yang dilaporkan pada minggu kedua Februari 2021 sebanyak 2,76 juta.

Kelelahan banyak dialami pasien yang sudah sembuh dari Covid-19. Bagaimana membedakan lelah karena gejala Covid-19 dengan lelah biasa?

Letih atau kelelahan merupakan kondisi yang kerap dirasakan ketika selesai menjalankan aktivitas berat. Akan tetapi, kondisi tersebut belakangan membuat khawatir banyak orang karena kelelahan menjadi salah satu gejala yang umum dirasakan oleh pasien Covid-19.

Beda lelah biasa dengan gejala Covid-19

Peneliti senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, Dr Amesh Adalja, mengatakan, lelah memang gejala umum Covid-19. Akan tetapi, rasa lelah juga umum terjadi pada kebanyakan penyakit yang disebabkan virus.

Pasalnya, lelah merupakan pertanda bahwa imun merespons adanya infeksi, sehingga tubuh menjadi lelah. "Ini ada hubungannya dengan zat yang disebut sitokin yang diproduksi oleh sistem kekebalan saat diserang virus," kata dia, dikutip dari Health, 12 November 2020.

Secara umum, kata Dr Adalja, lelah akibat Covid-19 biasanya disertai oleh gejala lain juga, seperti nyeri otot dan sakit tenggorokan. Untuk mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi, Dr Adalja merekomendasikan agar melihat kelelahan sebagai bagian dari gambaran yang lebih besar.

"Anda harus memikirkan mengapa Anda lelah? Apakah karena lari maraton atau belajar untuk ujian?" Jelas dia.

Baca juga: Jangan takut jika masih ada gejala Covid-19 pasca dirawat, ini yang perlu dilakukan

Selain itu, menghubungi dokter merupakan pilihan tepat untuk melakukan tes Covid-19 atau pemeriksaan fisik. Deteksi dini Covid-19 tentu lebih baik untuk mencegah penularan kepada anggota keluarga lainnya.

Sayangnya, tak banyak yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelelahan akibat virus corona, karena merupakan bagian dari adanya virus dalam tubuh. Untuk itu, seseorang harus benar-benar menunggu rasa letih itu akan hilang dengan sendirinya.

Namun, berhenti berolahraga berat dan terlalu memaksakan diri mungkin akan menjadi cara terbaik untuk menghilangkan rasa lelah itu.

Lelah karena Covid-19 bisa bertahan lama

Dalam sebuah studi yang dirilis pada September 2020, disebutkan bahwa lelah akibat Covid-19 bisa bertahan lama. Tercatat, ada 52 persen dari 128 pasien Covid-19 yang diuji mengalami rasa lelah terus-menerus selama beberapa minggu setelah didiagnosis.

Jika Anda sedang berjuang dengan rasa lelah yang tidak kunjung berhenti, sebaiknya membicarakannya dengan dokter. Mereka seharusnya dapat membantu memandu Anda pada langkah selanjutnya.

Ingat, pandemi Covid-19 belum berakhir. Deteksi dini gejala Covid-19 seperti flu, batuk, demam, hilangnya kemampuan mencium hingga rasa lelah ekstrem. (Ahmad Naufal Dzulfaroh)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketahui, Ini Bedanya Letih Biasa dengan Letih karena Gejala Covid-19 ",

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Hasil penelitian, penggunaan kacamata perkecil risiko penularan virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×