kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cara Membedakan Gejala Diare Biasa dengan Hepatitis Akut Misterius


Selasa, 17 Mei 2022 / 10:56 WIB
Cara Membedakan Gejala Diare Biasa dengan Hepatitis Akut Misterius
ILUSTRASI. Cara Membedakan Gejala Diare Biasa dengan Hepatitis Akut Misterius


Sumber: Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendata jumlah temuan kasus dugaan Hepatitis akut misterius di Indonesia terus bertambah. Gejala Hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak ini mirip diare. Lalu, bagaimana cara membedakan gejala Hepatitis akut misterius dengan diare biasa?

Dalam keterangan resmi, Kemenkes mendata ada 18 orang anak-anak diduga menderita Hepatitis akut misterius. Kasus Hepatitis akut misterius tersebut berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Paling banyak di DKI Jakarta dengan 12 kasus.

Dari 18 kasus Hepatitis akut misterius tersebut, 9 kasus masuk status pending classification, tujuh discarded, satu dalam proses verifikasi dan satu probable. Sebanyak 7 kasus discarded terdiri dari 1 orang positif Hepatitis A, 1 orang positif Hepatitis B, 1 orang positif Tifoid, 2 orang demam berdarah dengue, 2 lainnya berusia lebih dari 16 tahun.

Selain itu, dari hasil investigasi kontak tidak ditemukan adanya penularan langsung Hepatitis akut misterius dari manusia ke manusia. “7 dari 18 pasien diduga Hepatitis Akut dinyatakan meninggal, namun saat ini masih belum dipastikan apakah meninggal karena penyakit Hipertensi Akut atau ada faktor lainnya,” terang Juru Bicara Kementerian Kesehatan sekaligus Direktur Utama RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (13/5).

dr. Syahril mengungkapkan pasien yang diduga Hepatitis akut misterius ini memiliki rentang usia 0-20 tahun. Paling banyak anak terserang Hepatitis akut misterius berusia 5-9 tahun ada 6 orang, usia 0-4 tahun ada 4 orang, usia 10-14 tahun ada 4 orang, dan usia diatas 15-20 tahun ada 4 orang.

Baca Juga: Anak Mengalami Ciri-Ciri Hepatitis Akut Misterius, Orang Tua Wajib Lakukan Ini

Adapun gejala yang ditemukan pada pasien dugaan Hepatitis akut misterius yakni demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lemah, nyeri bagian perut, nyeri pada otot dan sendi, kuning di mata dan kulit, gatal-gatal, dan urine seperti air teh.

Gejala Hepatitis akut misterius ini mirip diare. Lalu jika anak mengalami diare, bagaimana cara mengetahuinya, apakah anak ini hanya mengalami diare biasa atau jangan-jangan tengah mengidap hepatitis akut misterius?

Mengutip Kompas.com, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam Seminar Media IDAI "Serba-Serbi Penyakit Lebaran pada Anak" yang digelar 10 Mei 2022 dan ditayangkan di Youtube menjelaskan apa saja perbedaan gejala diare biasa dengan diare yang merupakan gejala dari Hepatitis akut misterius.

Penjelasan cara membedakan gejala diare biasa dengan Hepatitis akut misterius tersebut disampaikan oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Muzal Kadim, SpA(K). Dikatakan diare apabila frekuensinya lebih sering dari biasanya lebih dari 3 kali dengan konsistensi yang berbeda dari sebelumnya. "Konsistensi lebih lembek, biasanya berbau lebih busuk, lebih menyengat, berbau asam lah, ada lendir, jadi ada perubahan," kata dokter Muzal.

Diare bisa disebabkan oleh banyak faktor, yang paling sering adalah virus Rotavirus dan Adenovirus. "Saat ini kan heboh adenovirus adenovirus, secara umum Adenovirus ringan ya penyebab diare. Tapi sekarang ini tidak tahu, ditemukan pada kasus-kasus yang dilaporkan WHO sebagai KLB," jelas dia.

Muzal menjelaskan, diare yang disebabkan oleh Adenovirus biasanya ringan, hanya menunjukkan gejala muntah dan diare yang akan sembuh dalam 2-3 hari saja. Selain itu, diare biasa pada anak juga memiliki gejala khas.

"Biasanya didahului dengan demam, kemudian anaknya muntah dua sampai tiga kali, baru kemudian besoknya diare, itu yang paling sering terjadi. Diarenya biasa cair, berbusa, berbau asam, ada kembung, merah di anusnya," jelas Muzal.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×