kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cara membedakan gejala Covid-19 dengan pilek dan flu biasa


Jumat, 18 September 2020 / 16:02 WIB
Cara membedakan gejala Covid-19 dengan pilek dan flu biasa
ILUSTRASI. Cara membedakan gejala Covid-19 dengan pilek dan flu biasal./Pho KONTAN/Carolus Agus W/07/09/2009.


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Gejala Covid-19 hampir sama dengan penyakit pilek dan flu, antara lain demam, hidung tersumbat, batuk bersin, dan keluar lendir dari hidung. Meski demikian, gejala Covid-19 bisa dibedakan dengan pilek dan flu biasa.

Pilek, flu dan Covid-19 disebabkan oleh virus-virus yang berbeda. Orang awam mungkin akan sangat kesulitan menetukan penyakit mana yang sedang mereka alami. Apalagi ketika terjadi di masa pandemi, kecurigaan sering kali mengarah gejala Covid-19.

Kebanyakan orang yang merasakan sakit karena virus corona akan mengalami setidaknya satu dari gejala-gejala kunci berikut:

  • Suhu tubuh tinggi.
  • Batuk yang baru atau berkelanjutan.
  • Kehilangan kemampuan mencium atau mengecap rasa.

Lalu, jika mengalami satu atau lebih dari gejala tersebut, bagaimana membedakan gejala Covid-19 dengan pilek dan flu biasa?

Baca juga: Diskon 50% dari promo Hari Hari Swalayan KJSM 17-20 September

1. Demam

Seseorang dikatakan demam jika suhu tubuhnya sudah lebih dari 37,8 derajat Celcius. Demam seperti ini terjadi karena tubuh memerangi infeksi, namun tidak selalu karena virus corona. Gunakan termometer untuk mengetahui angka suhu yang akurat. Jika tidak punya, mintalah bantuan orang terdekat untuk menilai apakah tubuhmu terasa hangat.

Penderita pilek sangat jarang mengalami demam.  Untuk mengetahui kepastian penyakit yang diderita, ada baiknya kamu menjadwalkan pemeriksaan virus corona.

2. Batuk

Pilek atau flu bisa memiliki gejala batuk, terkadang disertai gejala lainnya. Flu biasanya muncul secara tiba-tiba dan terkadang diikuti dengan sakit otot, meriang, sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan, serta hidung mampet, yang disertai dengan batuk. Ini akan lebih buruk daripada pilek parah. Pilek cenderung terbentuk secara perlahan dan tidak terlalu parah, meskipun tetap saja rasanya tidak nyaman.

Selain batuk, gejala lainnya yang mungkin dirasakan ketika pilek adalah bersin-bersin, ingusan dan sakit tenggorokan. Namun penderita pilek jarang merasakan demam, meriang, sakit otot, dan sakit kepala.

Batuk yang menjadi gejala Covid-19 bisa membuat seseorang batuk-batuk lebih dalam satu jam atau bahkan berjam-jam, hingga sehari penuh. Jika kamu biasa mengalami batuk karena kondisi kesehatan seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), mungkin gejala batuk tersebut akan lebih parah dari biasanya. Lakukan pemeriksaan jika batuk tersebut tak kunjung sembuh.

Baca juga: Lelang mobil sitaan pajak, ada Innova dan Accord, harga Rp 80-an juta

3. Kehilangan kemampuan mencium dan mengecap

Keduanya merupakan gejala kunci virus corona dan lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan hasil yang akurat. Penderita pilek biasa memang bisa saja mengalaminya. Namun pemeriksaan tetap perlu dilakukan terutama jika kamu merasa tubuhmu tidak nyaman. Ingatlah bahwa pemeriksaan segera bisa mengurangi risiko penyebaran virus.

4. Bersin

Orang yang bersin kerap dicurigai menyebarkan virus corona, padahal bersin bukanlah gejala virus corona. Jika hanya bersin tanpa disertai gejala lain seperti demam, batuk atau kehilangan kemampuan mencium dan mengecap, maka kamu tidak perlu melakukan pemeriksaan.

Namun tetesan yang keluar dari bersin seseorang bisa menyebarkan virus, oleh karena itu ketika bersin usahakan menutup mulut dengan tisu lalu buang tisu tersebut dan mencuci tangan.

5. Ingusan atau hidung mampet

Menurut National Health Service (NHS) Skotlandia, ingusan bukan menjadi alasan untuk melakukan tes virus corona. Data dari aplikasi monitoring gejala Covid-19 yang dilaporkan oleh para pengguna di Inggris menyebutkan bahwa anak-anak lebih sedikit menunjukkan gejala pernapasan dan lebih cenderung mengalami demam, sakit kepala, lemas, dan ruam pada kulit.

Pada akhirnya, pasien virus corona memiliki gejala yang berbeda-beda yang berkisar dari ringan ke berat. Meskipun beberapa pasien tidak mengalami gejala sama sekali, virus tetap bisa menular ke yang lain. Gejala biasanya muncul hingga dua minggu setelah perkiraan waktu terpapar, namun umumnya sekitar lima hari.

Sesak napas juga merupakan gejala lainnya dari virus corona. Jika kamu mengalami kesulitan bernapas, atau bahkan disertai gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, carilah bantuan profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Membedakan Gejala Pilek, Flu dan Covid-19",

Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Lusia Kus Anna

Selanjutnya: Aturan sepeda, ini larangan yang berlaku bagi pesepeda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×