kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cara deteksi makanan penyebab balita ASI alergi


Kamis, 25 Agustus 2016 / 17:39 WIB
Cara deteksi makanan penyebab balita ASI alergi


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Terkadang, bayi kerap rewel dan menangis terus pada masa menyusui. Salah satu faktor bayi rewel bisa saja datang dari alergi terhadap makanan yang ibu menyusui makan.

Memang sulit untuk mengidentifikasi apa penyebab bayi rewel. Namun, ibu menyusui bisa melihat tanda bayi alergi terhadap apa yang telah dimakan. Dengan begitu ibu menyusui bisa mencegah terjadinya alergi.

Dirangkum dari Pregnancy and Baby, tanda yang bisa ibu menyusui lihat dan temukan adalah bayi menangis sambil meludah terutama sesaat setelah menyusui. Tanda alergi juga biasanya muncul langsung setelah menyusui. Tanda tersebut biasanya sedikit kejang serta batuk atau suara nafas seperti tersengal-sengal. Alergi juga bisa menyebabkan iritasi pada kulit seperti gatal dan muncul ruam.

Biasanya apa ya yang membuat alergi jadi alergi? Biasanya kasus yang paling umum adalah protein susu sapi, kedelai, telur serta kacang.

Untuk melihat makanan yang membuatnya alergi, ibu menyusui bisa menghilangkan salah satu jenis makanan dari daftar makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Meskipun makanan bisa jadi penyebab tanda alergi, bisa jadi ada faktor genetik anak jadi alergi.

Tidak hanya aneka makanan yang dapat memicu alergi, ibu menyusui juga perlu mewaspadai adanya perubahan pola makan. Ibu menyusui biasanya ingin menurunkan berat badan setelah melahirkan.

Namun, pola makan yang baru juga dapat membuat bayi alergi. Untuk itu, ibu menyusui perlu mengetahui dan peka terhadap tanda alergi yang muncul pada bayi menyusui.

Setelah melihat tanda bayi alergi akibat pola makan ibu menyusui, apakah perlu membawanya ke dokter? Kondisi alergi yang sudah parah turut ditandai dengan sembelit yang parah dan perubahan warna tinja.

Jika anak muntah atau meludah berlebihan serta diikuti diare atau sembelit ada baiknya segera membawanya ke dokter.

(Niken/Tabloid Nakita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×