kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukan 6 Bulan, Benarkah Jarak Vaksin Kedua dengan Booster Dipercepat Jadi 3 Bulan?


Senin, 21 Februari 2022 / 10:45 WIB
Bukan 6 Bulan, Benarkah Jarak Vaksin Kedua dengan Booster Dipercepat Jadi 3 Bulan?


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu belakangan, beredar informasi yang menyebutkan jarak vaksin dosis kedua dengan booster kini menjadi tiga bulan. Informasi tersebut beredar di media sosial Facebook. 

Selain unggahan, Kompas.com juga menerima pesan berantai dari aplikasi pesan WhatsApp yang menyatakan jarak vaksin dosis kedua dengan booster dipangkas menjadi tiga bulan. Hal itu diklaim merujuk instruksi Menteri Kesehatan (Menkes) yang terbaru. 

"Informasi. Kpd Rekan2 relawan semua, bahwa sesuai instruksi Menkes terbaru, Vaksin Ke-3 (booster) TIDAK LAGI berjarak minimal 6 bulan dari vaksin ke-2, tapi cukup 3 BULAN dari Vaksin ke-2," demikian bunyi pesan berantai tersebut. 

Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan syarat penerima vaksin dosis lanjutan (booster) telah menerima vaksinasi primer dosis lengkap minimal 6 bulan sebelumnya. 

Baca Juga: Cara Daftar Vaksin Covid-19 Booster di PeduliLindungi & Lokasi Pelayanan di Tangsel

Lantas, benarkah Menkes mengeluarkan instruksi terbaru terkait pemangkasan jarak vaksin dosis kedua dengan booster menjadi tiga bulan? 

Penjelasan Kemenkes 

Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa jarak vaksin dosis kedua dengan booster tidak ada perubahan. Dengan kata lain, syarat penerima vaksin dosis lanjutan (booster), yakni telah menerima vaksinasi primer dosis lengkap minimal 6 bulan sebelumnya. 

"Masih tetap 6 bulan," ujar Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/2/2022). 

Ia juga menegaskan, hingga sejauh ini, Menkes tidak mengeluarkan instruksi terbaru yang mengatur perubahan jarak vaksin kedua dengan booster menjadi 3 bulan. 

"Enggak ada (Instruksi Menkes)," imbuh Nadia. 

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Faskes untuk Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Luar Jawa-Bali

Dijelaskan Nadia, efek samping pemberian vaksin booster bila belum mencapai waktunya adalah dalam hal tingkat antibodi. 

"Ini titer antibodinya tidak setinggi kalau sudah lebih dari 6 bulan," tandasnya. 

Ketentuan vaksin booster 

Kemenkes menerbitkan Surat Edaran (SE) untuk memperbarui ketentuan pelaksanaan vaksin Covid-19 booster yang berlaku sejak 27 Januari 2022. SE bernomor SR.02.06/II/508/2022 tersebut ditandatangani Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu pada 27 Januari 2022. 

Berdasarkan SE terbaru, pelaksanaan vaksinasi booster dapat dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten/kota bagi masyarakat umum, tanpa menunggu target capaian vaksinasi 70 persen dan cakupan dosis 1 lansia minimal 60 persen. 

Syarat penerima vaksin dosis lanjutan (booster), yakni: 

Menunjukkan NIK dengan membawa KTP/KK atau melalui aplikasi PeduliLindungi Berusia 18 tahun ke atas Telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal 6 bulan sebelumnya. 

Baca Juga: Dukung Percepatan Vaksinasi, ABM Hadirkan Sentra Vaksinasi Booster di Senayan Park

Kemudian, pemberian vaksin booster dapat dilakukan dengan dua mekanisme, yaitu: 

  • Homolog (jenis vaksin sama dengan vaksinasi primer)
  • Heterolog (jenis berbeda dari vaksinasi primer). 

Regimen dosis vaksin booster 

Regimen dosis lanjutan (booster) yang diberikan pada triwulan pertama 2022 adalah sebagai berikut: 

a. Untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac, maka diberikan:

  • Vaksin AstraZeneca, separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
  • Vaksin Pfizer, separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml. 

b. Untuk sasaran dengan dosis primer AstraZeneca maka diberikan: 

  • Vaksin Moderna, separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml 
  • Vaksin Pfizer, separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml 
  • Vaksin AstraZeneca, dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml. 

Baca Juga: Jokowi Minta Vaksinasi Booster Dikonsentrasikan ke Tempat Interaksi Tinggi dan Lansia

Sesuai dengan ketentuan, vaksin AstraZeneca dapat digunakan dengan interval 8-12 minggu, namun untuk mempercepat pencapaian dosis primer maka vaksin AstraZeneca diberikan dengan interval 8 minggu. 

Untuk Triwulan I tahun 2022, alokasi vaksin booster akan diutamakan untuk vaksin AstraZeneca mengingat ketersediaan stok vaksin yang cukup banyak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Jarak Vaksin Kedua dengan Booster Dipersingkat Jadi 3 Bulan? Ini Kata Kemenkes"
Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Sari Hardiyanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×