kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisa mengganggu sistem syaraf, ini ciri-ciri kekurangan vitamin B12


Senin, 10 Mei 2021 / 05:38 WIB
Bisa mengganggu sistem syaraf, ini ciri-ciri kekurangan vitamin B12
ILUSTRASI. kaki kesemutan, salah satu ciri-ciri kekurangan vitamin B12


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Vitamin B12 adalah salah satu vitamin yang dibutuhkan untuk kesehatan badan dan sistem syaraf. Waspadai ciri-ciri kekurangan vitamin B12 agar tidak menimbulkan efek samping.

Vitamin B12 atau dikenal juga sebagai cobalamin adalah vitamin penting yang larut dalam air. Merangkum WebMD, vitamin ini di memainkan peran penting dalam produksi sel darah merah. Selain itu, vitamin B12 diperlukan untuk mendukung kesehatan sistem saraf.

Vitamin B12 secara alami dapat ditemukan dengan mudah dalam makanan hewani, termasuk daging, ikan, unggas, telur, dan produk susu. Tapi, vitamin B12 juga dapat ditemukan pada produk yang diperkaya nutrizi ini, seperti beberapa jenis roti dan susu nabati.

Sayangnya, kekurangan vitamin B12 dilaporkan sering terjadi, terutama pada kelompok orang lanjut usia (lansia). Seseorang pada dasarnya menjadi berisiko mengalami defisiensi vitamin B12 jika tidak mendapatkan cukup vitamin ini dari makanan atau tidak mampu menyerap cukup vitamin ini dari makanan yang dikonsumsi.

Selain lansia, berikut ini adalah beberapa orang yang berisiko mengalami kekurangan vitamin B12:

  • Orang yang pernah menjalani operasi pengangkatan bagian usus yang menyerap vitamin B12
  • Orang yang mengonsumsi obat metformin untuk diabetes
  • Orang yang mengikuti pola makan vegan yang ketat
  • Orang yang mengonsumsi obat antasid jangka panjang untuk keluhan heartburn

Baca juga: Bukan pagi, ini waktu tepat berjemur di bawah sinar matahari untuk dapat vitamin D

Sayangnya, ciri-ciri kekurangan vitamin B12 membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk muncul, dan mendiagnosisnya bisa jadi sulit.

Ciri-ciri vitamin B12 terkadang bisa disalahartikan sebagai kekurangan vitamin B9 (folat). Tingkat vitamin B12 yang rendah memang bisa menyebabkan kadar folat dalam darah turun.

Namun, jika Anda memiliki kekurangan vitamin B12, mengoreksi kadar folat yang rendah mungkin hanya akan menutupi kekurangan tersebut dan gagal untuk memperbaiki masalah yang mendasarinya.

Gejala kekurangan vitamin B12

Melansir Health Line, ada beragam kondisi yang bisa dicurigai sebagai gejala kekurangan vitamin B12 untuk diwaspadai. Berikut ini beberapa gejala kekurangan vitamin B12:

1. Kulit pucat atau mengalami penyakit kuning

Orang yang kekurangan vitamin B12 sering kali menunjukkan ciri-ciri berupa kulit pucat atau memiliki sedikit semburat kuning pada kulit dan bagian putih mata, suatu kondisi yang dikenal sebagai penyakit kuning (jaundice).

Ciri-ciri ini terjadi ketika kekurangan vitamin B12 menyebabkan masalah dengan produksi sel darah merah dalam tubuh Anda. Vitamin B12 memainkan peran penting dalam produksi DNA yang dibutuhkan untuk membuat sel darah merah. Tanpanya, instruksi untuk membangun sel tidak lengkap dan sel tidak dapat membelah.

Hal ini bisa menyebabkan jenis anemia yang disebut anemia megaloblastik, di mana sel darah merah yang diproduksi di sumsum tulang menjadi berukuran besar dan rapuh. Sel darah merah ini terlalu besar untuk dikeluarkan dari sumsum tulang dan masuk ke peredaran darah.

Oleh karena itu, Anda tidak memiliki banyak sel darah merah yang beredar di sekitar tubuh Anda, dan warna kulit Anda bisa tampak pucat. Kerapuhan sel-sel ini juga berarti banyak dari mereka yang rusak, menyebabkan kelebihan bilirubin.

Bilirubin adalah zat berwarna agak merah atau coklat yang diproduksi oleh hati saat memecah sel darah tua. Bilirubin dalam jumlah besar membuat kulit dan mata Anda berwarna kuning.

2. Kelemahan dan kelelahan

Kelemahan dan kelelahan adalah ciri-ciri kekurangan vitamin B12 yang umum terjadi. Dua kondisi ini bisa terjadi karena tubuh Anda tidak memiliki cukup vitamin B12 untuk membuat sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Akibatnya, Anda tidak dapat mengangkut oksigen secara efisien ke sel-sel tubuh Anda, membuat Anda merasa lelah dan lemah. Pada lansia, anemia jenis ini sering kali disebabkan oleh kondisi autoimun yang dikenal dengan anemia pernisiosa.

3. Sensasi kesemutan atau ditusuk-tusuk jarum

Salah satu ciri-ciri yang lebih serius dari kekurangan vitamin B12 jangka panjang adalah kerusakan saraf. Hal ini dapat terjadi seiring waktu karena vitamin B12 merupakan kontributor penting pada jalur metabolisme yang menghasilkan zat lemak myelin.

Di dalam tubuh, myelin akan mengelilingi saraf Anda sebagai bentuk perlindungan dan isolasi. Tanpa vitamin B12, myelin ini bakal diproduksi secara berbeda dan sistem saraf Anda tidak dapat berfungsi dengan baik.

Salah satu tanda umum terjadinya hal ini adalah paresthesia atau sensasi kesemutan yang mirip dengan sensasi tusukan di tangan dan kaki Anda Meski begitu, sensasi kesemutan adalah gejala umum yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Jadi gejala ini saja biasanya bukan merupakan tanda kekurangan vitamin B12.

4. Perubahan mobilitas

Jika tidak ditangani, kerusakan pada sistem saraf Anda yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan perubahan pada cara Anda berjalan dan bergerak. Kerusakan saraf ini bahkan dapat memengaruhi keseimbangan dan sistem koordinasi Anda, sehingga membuat Anda lebih rentan jatuh.

Ciri-ciri ini sering terlihat pada kasus kekurangan vitamin B12 yang tidak terdiagnosis pada lansia. Pasalnya, orang yang berusia di atas 60 tahun lebih rentan terhadap kekurangan vitamin B12.

Namun, mencegah atau mengobati kekurangan vitamin B12 dalam kelompok ini dapat meningkatkan mobilitas. Selain pada lansia, perubahan mobilitas juga bisa muncul pada anak muda yang mengalami defisiensi vitamin B12 parah dan tidak diobati,

5. Glossitis

Ciri-ciri kekurangan vitamin B12 yang lainnya adalah glossitis. Glossitis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kejadian peradangan pada lidah.

Jika Anda menderita glositis, lidah Anda akan berubah warna dan bentuk, membuatnya nyeri, berwarna merah, dan bengkak. Peradangan juga dapat membuat lidah Anda terlihat halus karena semua bintik-bintik kecil di lidah Anda yang berisi pengecap akan meregang dan menghilang.

Selain menyakitkan, glositis dapat mengubah cara Anda makan dan berbicara. Penelitian telah menunjukkan bahwa lidah yang bengkak dan meradang bisa menjadi tanda awal kekurangan vitamin B12.

Selain itu, beberapa orang dengan kekurangan vitamin B12 mungkin mengalami gejala mulut lainnya, seperti sariawan, perasaan kesemutan di lidah atau sensasi terbakar dan gatal di mulut.

6. Sesak napas dan pusing

Jika Anda menjadi anemia karena kekurangan vitamin B12, Anda mungkin akan mengalami ciri-ciri berupa sesak napas dan sedikit pusing. Kondisi ni bisa terjadi karena tubuh Anda kekurangan sel darah merah yang dibutuhkan untuk mendapatkan cukup oksigen ke sel tubuh Anda.

Akan tetapi, gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh banyak hal. Jadi, jika Anda menyadari bahwa Anda mengalami sesak napas yang tidak biasa, Anda harus berbicara dengan dokter Anda untuk menyelidiki penyebabnya.

7. Fungsi penglihatan terganggu

Salah satu ciri-ciri kekurangan vitamin B12 lainnya yang umum terjadi adalah penglihatan kabur atau terganggu. Kondisi ini dapat terjadi ketika kekurangan vitamin B12 yang tidak diobati menyebabkan kerusakan sistem saraf pada saraf optik yang mengarah ke mata Anda.

Kerusakan tersebut dapat mengganggu sinyal saraf yang mengalir dari mata ke otak Anda, mengganggu penglihatan Anda. Kondisi ini dikenal sebagai neuropati optik. Meskipun mengkhawatirkan, neuropati optik sering kali dapat diatasi dengan melengkapi asupan vitamin B12.

8. Perubahan suasana hati

Orang dengan kekurangan vitamin B12 sering melaporkan gejala atau ciri-ciri berupa perubahan suasana hati. Faktanya, tingkat vitamin B12 yang rendah telah dikaitkan dengan suasana hati dan gangguan otak seperti depresi dan demensia.

Teori menunjukkan bahwa kadar homosistein tinggi yang disebabkan oleh kadar vitamin B12 rendah dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak dan mengganggu sinyal ke dan dari otak. Hal inilah yang kemudian bisa menyebabkan perubahan suasana hati.

Beberapa penelitian sudah menunjukkan bahwa pada orang-orang tertentu yang menderita kekurangan B12, mereka menunjukkan perbaikan gejala setelah cukup mengonsumsi vitamin ini. Tapi, perlu diperhatikan bahwa perubahan suasana hati dan kondisi seperti demensia dan depresi dapat pula disebabkan oleh hal lain.

Jadi pastikan dulu apa penyebab demensia dan depresi yang dialami sebelum melangkah lebih jauh. Jika Anda sudah dipastikan memiliki kekurangan vitamin B12, mengonsumsi suplemen vitamin ini mungkin dapat membantu memperbaiki suasana hati Anda. Namun, pahamilah bahwa ini bukan pengganti terapi medis lain yang telah terbukti dalam pengobatan depresi atau demensia.

9. Suhu tubuh tinggi

Ciri-ciri kekurangan vitamin B12 yang sangat jarang terjadi, tetapi kadang-kadang bisa muncul adalah suhu tubuh tinggi. Tidak jelas mengapa hal ini terjadi. Tetapi, beberapa dokter telah melaporkan kasus demam telah menjadi normal setelah dilakukan pengobatan dengan pemberian suplemen vitamin B12.

Namun, penting untuk diingat bahwa suhu tubuh tinggi atau demam lebih sering disebabkan oleh penyakit, bukan karena kekurangan vitamin B12.

Demikian ciri-ciri kekurangan vitamin B12. Pastikan tubuh mendapat asupan vitamin B12 yang cukup agar tidak terjadi efek samping yang lebih berbahaya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Gejala Kekurangan Vitamin B12 yang Perlu Diwaspadai",


Penulis : Irawan Sapto Adhi
Editor : Irawan Sapto Adhi

Selanjutnya: 5 buah-buahan yang mengandung vitamin C, tak hanya jeruk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×