Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kegemukan memang menjadi faktor risiko terjadinya diabetes, namun pada orang yang berat badannya tergolong normal pun risiko penyakit ini tetap ada.
Seseorang yang termasuk kurus tetapi jarang melakukan aktivitas fisik ternyata memiliki risiko besar mengalami pre-diabetes (kadar gula darah di atas normal tetapi belum tergolong diabetes).
"Ada banyak orang yang termasuk memiliki berat badan normal, ternyata secara metabolik tidak sehat," kata Arch Mainous dari Universitas Florida, AS.
Mainous dan timnya menganalisa data lebih dari 1000 orang berusia di atas 20 tahun.
Seluruh responden berat badannya normal dan tidak sakit diabetes.
Mereka yang gaya hidupnya kurang aktif, banyak duduk, memiliki peningkatan kadar gula darah yang sudah masuk kategori pre-diabetes.
Lebih dari 45% orang yang kurang bergerak juga pre-diabetes atau diabetes. Para ahli mengatakan, orang yang kurang bergerak kemungkinan memiliki "berat badan normal tidak sehat" atau "kurus tapi berlemak", yakni proporsi lemaknya lebih banyak dibanding otot.
"Kita seharusnya jangan cuma fokus pada asupan kalori, tapi juga meningkatkan aktivitas fisik," kata Mainous.
Kondisi pre-diabetes yang diabaikan bisa meningkatkan risiko diabetes. Pre-diabetes merupakan kesempatan untuk melakukan perubahan gaya hidup sehingga kadar gula darah bisa diturunkan secara alami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News