kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Benarkah tidur siang bikin badan gampang gemuk?


Sabtu, 04 April 2020 / 20:23 WIB
Benarkah tidur siang bikin badan gampang gemuk?
ILUSTRASI. Rasa kantuk adalah hal yang normal dan terjadi karena penurunan kewaspadaan alami antara pukul 13.00-15.00.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak dari kita yang mungkin tahu betul bagaimana rasanya ketika kantuk datang di siang hari, terlebih saat perut kenyang setelah makan siang. Rasa kantuk adalah hal yang normal dan terjadi karena penurunan kewaspadaan alami antara pukul 13.00-15.00.

Meluangkan waktu sejenak untuk tidur siang sebetulnya memiliki banyak manfaat. Mulai dari memperbaiki suasana hati, meningkatkan memori otak, menurunkan level tekanan darah tinggi, hingga meningkatkan performa. Juga masih ada manfaat menurunkan risiko penyakit jantung, dan mengurangi kelelahan, serta berbagai dampak lainnya.

Waktu tidur siang biasanya sekitar satu jam 30 menit. Pada durasi tersebut kita akan mengalami tidur nyenyak selama sekitar satu jam. Lalu, pada setengah jam sisanya kita mengalami "tidur ayam".

Baca Juga: Sehat di masa pandemi corona (covid-19), ini tiga kunci

Jika hanya punya waktu singkat, kita juga bisa melakukan power nap antara 10-15 menit. Meski singkat, power nap cukup untuk meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan performa kognitif, dan memperbaiki suasana hati ketika bangun.

Melakukan power nap tidak akan membuat tubuh mengantuk atau lesu, karena selama durasi singkat tersebut tubuh tidak tidur terlalu nyenyak, tapi melakukan proses penyegaran pikiran dan tubuh. Meski bermanfaat, tidur siang yang terlalu lama atau lebih dari dua jam justru bisa membuat tubuh  lesu dan lebih mengantuk. Apalagi, jika tidur siang dilakukan setelah makan siang dalam jumlah besar.

Lantas, benarkah tidur siang terlalu lama bisa berdampak pada kenaikan berat badan? Nah, sebetulnya bukan tidur siangnya yang menyebabkan kenaikan berat badan, melainkan kebiasaan rebahan di atas tempat tidur yang dilakukan segera setelah makan siang.

Baca Juga: Ini alasan harus jauhi gula saat wabah virus corona

Tidur membakar sangat sedikit kalori daripada duduk atau berdiri. Namun, bukan berarti kita harus menghindari tidur karena kita tetap membutuhkan tidur minimal delapan jam setiap malamnya, demi menjaga organ tubuh berfungsi maksimal.

Rebahan saat perut ada dalam kondisi kenyang atau penuh bisa mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan acid reflux alias gangguan asam lambung. Ketika kita berbaring segera setelah makan siang dan tertidur, tubuh tidak mempunyai waktu cukup untuk melakukan proses pencernaan dan membakar lemak.

Menurut para pakar kesehatan, setidaknya kita harus memberi jarak 1-2 jam antara waktu makan dan tidur siang untuk mencegah kenaikan berat badan. Sebab, dalam durasi tersebut tubuh akan mulai mencerna makanan dan membakar lemak, sehingga lemak tersebut tidak tersimpan di dalam tubuh, dan menyebabkan kenaikan berat badan.

Baca Juga: Ini Kebiasaan yang bisa menurunkan imun tubuh

Selanjutnya, bagaimana agar kita tidak mengalami hal itu?

  1. Tidurlah antara pukul 14.00-15.00, sebab pada waktu ini energi tubuh sedang berada pada titik terendah.
  2. Pastikan durasi tidur siang tidak melebihi 20-30 menit.
  3. Pilih tempat yang nyaman dan bisa membuat kita mudah tertidur.
  4. Jangan minum kafein sebelum tidur.
  5. Bergerak terlebih dahulu setelah makan dan sebelum tidur siang. Misalnya dengan berjalan kaki di sekitar rumah. Jalan kaki bisa membantu membakar lemak, sehingga lemak tersebut tidak tertimbun ketika tidur.

(Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tidur Siang Bikin Badan Gampang Gemuk, Benarkah?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×