Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
Menurut Eric, penggunaan masker yang salah seperti masker buff atau scuba malah memperparah penyebaran virus corona. "Jadi, apa yang disebut lebih baik memakai daripada tidak sama sekali itu tidak benar," ujar Eric.
Hasil penelitian efektivitas masker oleh Duke University
Baca juga: Indonesia terancam resesi, ini tips ubah kebiasaan konsumtif agar dompet tetap sehat
Nomor & Jenis Masker | Deskripsi | Efektivitas perlindungan terhadap droplet |
1. Masker bedah | Masker bedah 3 lapis | 90% |
2. N95 berkatub | N95 dengan katub udara | 80% |
3. Rajutan | Masker rajutan | 60% |
4. Polyprop | Masker polupropylene 2 lapis | 90% |
5. Poly/katun | Masker katun-polypropylene-katun | 95% |
6. MaxAT | Masker kain 1 layer | 70% |
7. Katun 2 | Masker kain katun 2 lapis dengan lipatan | 89% |
8. Katun 4 | Masker kain katun 2 lapis tanpa lipatan | 89% |
9. Katun 3 | Masker kain katun dengan lipatan | 60% |
10. Katun 1 | Masker kain katun satu lapis dengan lipatan | 75% |
11. Masker buff | Masker kain 1 lapis dari bahan spandex/poliester | - |
12. Bandana | Bandana/sapu tangan | 40% |
13. Katun 5 | Masker kain katun dua lapis dengan lipatan | 85% |
14. N95 biasa | Masker N95 tanpa katub udara | 100% |
Sumber: advances.sciencemag.org
Namun ingat, pakai masker hanyalah salah satu protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. Masih ada protokol kesehatan lain untuk mencegah penularan corona, yakni menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Promo Hari Hari KJSM 8-11 Oktober, banyak gratisan dan diskon hingga 50%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News