Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - Motivator Merry Riana ikut memberikan dukungan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Covid-19.
Penulis buku Mimpi Sejuta Dollar ini memberikan motivasi dan saran kepada masyarakat agar tetap berpikir positif selama menghadapi pendemi virus corona Covid-19.
Baca Juga: Pentingnya THR bagi kelompok masyarkat yang belum tersentuh program pemerintah
Ia menyampaikan pesan ini secara langsung saat jumpa pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Senin (20/4). Jumpa pers daring ini juga disiarkan secara langsung lewat akun Youtube BNPB Indonesia, Senin siang.
Merry menyarankan masyarakat untuk tidak mudah panik dan tidak mudah protes terkait dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam menangani pandemi virus corona Covid-19.
"Jangan mudah protes, tetapi kita harus berproses. Mungkin di awal ada yang merespons dengan panik atau marah. Namun, ini sudah berjalan sebulan," katanya.
Baca Juga: Pemerintah harus ingat, THR jadi penolong daya beli di tengah Covid-19
Merry yakin pada masa pandemi virus corona Covid-19 yang sudah berjalan selama satu bulan terakhir akan lebih memudahkan masyarakat untuk berproses menanggapi situasi tidak nyaman yang muncul.
SELANJUTNYA>>>
Pada masa pandemi virus corona Covid-19, Merry menyarankan masyarakat agar di rumah saja tetap sehat untuk menjaga imun, menjaga iman, dan menjaga pikiran.
Baca Juga: Harga minyak turun ke US$ 11,82 per barel, pemerintah masih tenang-tenang saja
"Bisa saja fisik kita di rumah, tetapi pikiran kita ke mana-mana. Membaca dan melihat berita-berita yang bermacam-macam tentang virus corona, kemudian merasa takut. Ketakutan itu justru bisa membuat kita menjadi sakit," katanya.
Menurut Merry, masa pandemik virus corona Covid-19 yang mengharuskan orang-orang lebih banyak berada di rumah ibarat masa-masa ulat menjadi kepompong sebelum menjadi kupu-kupu.
Baca Juga: Reagen sudah didistribusikan, pengetesan massal virus corona Covid-19 siap dijalankan
"Ulat saat menjadi kepompong merasa tidak nyaman, tidak bisa bergerak bebas. Ketika dia merasa hidupnya akan berakhir seperti itu, dia kemudian menjadi kupu-kupu yang lebih indah," kata Merry .
Merry mengatakan masa-masa harus bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah untuk menghindari penularan virus corona Covid-19 adalah proses yang sama dengan saat ulat menjadi kepompong.
Baca Juga: Siap-siap perusahaan bandel langgar PSBB bakal kena sanksi berat
Ketika proses ini berhasil dilalui, Merry yakin kita semua akan menjadi individu-individu yang lebih baik, seperti kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu.
"Saya takin ini semua akan bisa kita lalui. Indonesia bisa pulih kembali, Indonesia bisa sehat kembali," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News