kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini kisah para penyintas Covid-19 yang mengalami long covid


Kamis, 25 Maret 2021 / 10:20 WIB
Begini kisah para penyintas Covid-19 yang mengalami long covid


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

Tak hanya Ganda, kondisi long covid juga dialami oleh pegawai swasta yang juga seorang ibu rumah tangga bernama Dewi Rachilia (50). Wanita asal Bekasi ini bercerita, di awal sembuh dari Covid-19 dia merasakan gejala cepat lelah yang dianggapnya tidak wajar.

“Begitu keluar (dari wisma atlet), itu baru ke depan rumah untuk nyiram tanaman aja itu saya lemes banget,” ungkap Dewi saat dihubungi Kontan, Rabu (24/3).

Kondisi yang dialami Dewi, diakuinya cukup mengganggu aktivitas yang dijalani. Lantaran, gejala tersebut bisa muncul, bahkan ketika Dewi melakukan aktivitas fisik yang ringan, seperti menyiram tanaman di halaman depan rumahnya. “Mungkin sampai sekarang yang masih cukup mengganggu itu mudah capek banget,” tambahnya.

Tak hanya cepat lelah, Dewi pun mengaku cukup sering mengalami gejala pusing. Namun, Dewi menilai kondisi pusingnya tersebut tidak separah, seperti pada saat Dewi terpapar Covid-19. “Tapi pusingnya itu kategorinya tidak membuat sampai tidak bisa bangun. Cuman pusingnya masih normal, diminumin paracetamol masih oke,” lanjutnya.

Asal tahu saja, selama terpapar Covid-19, Dewi juga mengalami kondisi kepala yang sangat pusing, hingga dia tidak sanggup beranjak dari tempat tidur selama berhari-hari. Kondisi tersebut disebabkan oleh penyakit bawaan yang dimilikinya, yaitu darah tinggi. Hal itu membuat tensi darah Dewi tidak normal, hingga menimbulkan kondisi pusing yang cukup parah.

Dewi mengatakan, dirinya tidak melakukan penanganan khusus selama mengalami long covid. Sebab, jauh sebelum dia dinyatakan sembuh, para dokter yang menanganinya, telah memberikan edukasi terkait efek-efek yang akan ditimbulkan pasca sembuh dari Covid-19. Jadi, dia hanya melakukan perawatan ringan saja, yang bisa dilakukan dari rumah.

“Jadi antisipasinya ya tetap, kalau untuk lelah vitamin tidak boleh lepas ya. Saya itu sampai keluar dari rumah sakit vitamin C, D, dan E itu masih tetap dikonsumsi supaya gak lelah,” kata Dewi.

Sebenarnya, Dewi juga mengalami gejala lain pasca sembuh dari Covid-19, yakni batuk. Gejala batuk tersebut, hanya dialami Dewi selama sepekan.Yakni satu hari sejak Dewi kembali pulang ke rumah, setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Wisma Atlet Kemayoran selama 10 hari. “Lama banget efeknya itu, akhirnya harus berobat juga. Obat batuk juga dikonsumsi,” ungkapnya.

Diakui Dewi, dua gejala long covid yang dialaminya masih dirasakan hingga saat ini. Namun, frekuensinya memang sudah tidak sesering dulu, pada saat dia baru saja dinyatakan sembuh dari Covid-19. Untuk menjaga staminanya agar tetap prima, Dewi tetap rutin mengonsumsi multivitamin. Selain itu, pola hidup sehat juga tetap dijalani Dewi meskipun telah dinyatakan bebas dari Covid-19. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Perluasan PPKM mikro didasari perkembangan penanganan pandemi di pulau Jawa - Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×