kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini cara penyebaran virus corona menurut simulasi superkomputer Fugaku


Senin, 26 Oktober 2020 / 15:39 WIB
Begini cara penyebaran virus corona menurut simulasi superkomputer Fugaku
ILUSTRASI. Begini cara penyebaran virus corona menurut simulasi superkomputer Fugaku. REUTERS/Phil Noble


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Tokyo. Pandemi virus corona sudah berlangsung hampir setahun. Tak hanya ilmuwan, penelitian tentang virus corona juga melibatkan teknologi canggih. Supercomputer Fugaku, komputer tercepat di dunia turut digunakan untuk penelitian virus corona.

Para peneliti Jepang menggunakan Fugaku dalam menanggulangi penyebaran virus corona. Baru-baru ini, para peneliti dari Universitas Kobe yang bekerja sama dengan lembaga penelitian Riken menggunakan Fugaku untuk melakukan simulasi penyebaran dalam sebuah skenario.

Skenario tersebut dibuat sebagai simulasi untuk membuktikan bagaimana posisi tempat duduk di restoran dapat memengaruhi proses penularan Covid-19. Pada studi kali ini, para peneliti memprogram Fugaku untuk mendemonstrasikan sekelompok subyek yang seolah-olah sedang makan di suatu restoran.

Subyek terdiri dari empat orang dan diposisikan untuk duduk di suatu meja makan yang sama. Di antara keempat orang tersebut, salah satunya digambarkan telah terpapar virus corona.

Baca juga: Promo Tupperware Oktober 2020 segera berakhir, fancy bottle, mug, jug, canister dll

Simulasi dijalankan untuk memperlihatkan penyebaran partikel aerosol dan droplet saat empat orang duduk di meja makan dan berbicara tanpa menggunakan masker. Simulasi yang dijalankan oleh Fugaku menerapkan tiga kondisi yang berbeda, yakni ketika seseorang sedang duduk dalam posisi bersebelahan, berseberangan, dan duduk dalam posisi menyilang (diagonal).

Pada skenario pertama, subyek yang telah terpapar virus berbicara dengan seseorang yang duduk di seberangnya. Dalam kondisi tersebut, peneliti menemukan bahwa ada 5 persen dari partikel droplet yang akan menyebar dan menempel ke lawan bicara.

Skenario kedua dijalankan dengan kondisi subyek berbicara dengan orang yang duduk dalam posisi diagonal. Partikel droplet yang terkena ke lawan hanya seperempat dari droplet skenario pertama.

Sementara di skenario ketiga, subyek menoleh ke samping untuk berbicara dengan rekan di sebelahnya. Hasilnya, orang tersebut akan terpapar lima kali lebih banyak dari jumlah droplet yang dihasilkan dari skenario pertama.

Simulasi tersebut dijalankan oleh supercomputer Fugaku. Sebagai informasi, Fugaku merupakan komputer yang dibangun oleh Fujitsu Limited dan institut riset Riken Center for Computational Science.

Fugaku berada di posisi teratas dalam urutan komputer super terkencang di dunia, Top500. Sejak pandemi Covid-19, Fugaku sering digunakan untuk menjalankan simulasi penyebaran virus corona di berbagai tempat, termasuk di kereta api, ruang kerja, dan ruang kelas.

Baca juga: Perang Armenia vs Azerbaijan berpotensi meluas, negara ini sudah siaga di perbatasan

Selain posisi duduk, faktor kelembapan udara juga diklaim dapat memengaruhi seberapa mudah droplet untuk tersebar. Para peneliti menemukan bahwa partikel droplet akan lebih sedikit tersebar pada tingkat kelembapan lebih tinggi.

Dihimpun KompasTekno dari Forbes, Jumat (23/10/2020), studi tersebut turut membuktikan bahwa penggunaan humidifier di dalam ruangan dapat membantu membatasi penyebaran di ruangan tertutup. Video simulasi tersebut bisa disaksikan melalui tautan berikut ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Superkomputer Tunjukkan Cara Penularan Virus Corona di Restoran",

 
Penulis : Kevin Rizky Pratama
Editor : Yudha Pratomo

Selanjutnya: Simak daftar daerah yang aman dari corona untuk berwisata saat libur panjang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×