Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Dari 3,2 juta pengguna rokok elektrik dewasa di Inggris, lebih dari setengahnya telah benar-benar berhenti merokok. Dari angka ini dapat dinilai bahwa tingkat keberhasilan berhenti merokok telah meningkat, dan bahkan pada tahun 2018 adanya penurunan yang cepat dalam tingkat merokok yakni hanya 14,9% dari total populasi, yang sebelumnya di angka 15,8% di tahun 2016.
Baca Juga: Ini Alasan Produk Tembakau Alternatif Butuh Regulasi Berbasis Profil Risiko
Singkatnya, rokok elektrik dan rokok tembakau tidak sama. Penting bagi para perokok untuk menyadari perbedaan dan memiliki informasi yang akurat untuk menginformasikan keputusan kesehatan mereka. Rokok elektrik tidak sepenuhnya bebas risiko tetapi membawa sebagian kecil dari risiko merokok dan membantu ribuan perokok untuk berhenti dan tetap bebas asap rokok.
Untuk itu, sebetulnya Indonesia dapat mencontoh negara Inggris yang memiliki beberapa peraturan paling ketat untuk rokok elektrik di dunia.
Berdasarkan Peraturan Tembakau dan Produk Terkait 2016, produk rokok elektrik tunduk pada standar minimum kualitas dan keamanan, serta persyaratan pengemasan dan pelabelan untuk memberi konsumen informasi yang mereka butuhkan untuk membuat pilihan yang tepat.
Semua produk harus diberitahukan oleh produsen ke Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris (MHRA), dengan informasi terperinci termasuk daftar semua bahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News