Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak orang merasa tidak begitu aman untuk masuk pesawat dan menempuh perjalanan ribuan meter di atas permukaan bumi. Namun, pesawat terbang adalah salah satu moda transportasi yang paling aman. Tetapi bagaimana dengan kondisi di dalam pesawat?
Berikut sejumlah masalah kesehatan yang sering terjadi di pesawat, khususnya pada penerbangan jarak jauh. Pesawat terbang terkenal sebagai tempat berkembang biak bakteri. Namun penilaian ini bisa jadi tidak adil.
Meskipun pesawat terbang berkontribusi pada penyebaran epidemi, penularan penyakit lebih disebabkan oleh perpindahan orang dari satu negara ke negara lain. Tidak ada bukti bahwa ketika seseorang berada di dalam pesawat, bahaya terkena infeksi lebih tinggi daripada ketika misalnya berdiri di antrian kontrol keamanan.
Baca Juga: Lagi musim hujan, cegah virus flu dengan cara sederhana ini
Risiko infeksi saat terbang tidaklah lebih tinggi daripada infeksi di rata-rata gedung perkantoran. Menurut WHO, udara dalam pesawat diganti sebanyak 20 hingga 30 kali dalam satu jam dengan cara menyedot udara luar yang segar ke dalam pesawat. Udara yang jenuh kemudian didaur ulang.
Di sebagian besar pesawat modern, udara bahkan melewati filter HEPA. Filter-filter ini sangat baik sehingga bisa menyaring virus dan bakteri.
Tidak ditemukan virus influenza di pesawat
Dalam sebuah penelitian pada tahun 2018, peneliti mengumpulkan hampir 230 sampel udara dan sampel usapan permukaan bagian dalam pesawat pada 10 penerbangan. Dalam analisis selanjutnya, tidak ada virus flu yang ditemukan.
Padahal sampel itu diambil dari penerbangan yang berlangsung di tengah musim flu. Namun bila Anda duduk di sebelah penumpang yang sakit, jika ada orang yang batuk dan bersin, risiko terinfeksi sama tingginya dengan di bus atau mobil.
Baca Juga: Bikin cemas! Lebih dari 6.700 penumpang yang masuk ke China menunjukkan gejala corona
Jika ingin melindungi diri sendiri, selalu bawa disinfektan di tas tangan. Sebelum makan atau minum sesuatu, Anda harus menyeka tangan dan meja lipat dengan disinfektan.
Jika Anda pilek dan ingin melindungi orang lain, Anda bisa memakai masker wajah. Masker ini menangkap cairan yang terlontar ketika batuk atau bersin. Masker juga dapat membuat orang yang duduk di sebelah Anda merasa aman.
Yang lebih baik lagi: orang yang berisiko tinggi menularkan infeksi harus menunda penerbangan mereka. Maskapai juga diperbolehkan untuk membatalkan penerbangan bagi orang yang mengidap penyakit menular akut.