Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyakit diabetes merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat Indonesia. Menurut Indonesia Diabetic Federation (IDF) pada 2017, Indonesia berada di urutan ke-6 di dunia yang menderita diabetes.
Atau sekitar 10,3 juta penyandang diabetes di rentang usia 20-79 tahun.
Terkait dengan prevalensi diabetes di Indonesia, data Riskesdas Litbangkes tahun 2018 dan Konsensus PERKENI 2015, menyebutkan di Indonesia, sebanyak 75% dari total penyandang diabetes belum menyadari dirinya menyandang diabetes.
Baca Juga: Cegah kanker atau sakit jantung, kenali 3 lemak makanan ini
Adapun 25% penyandang diabetes yang sudah menyadari dirinya menyandang diabetes, hanya 17% yang menjalani terapi diabetes, sedangkan 8% tidak menjalankannya. Inilah yang bisa menyebabkan banyaknya penyandang diabetes yang terkena komplikasi.
Memperingati Hari Diabetes Sedunia, setiap 14 November, Diabetasol mengajak masyarakat bersama-sama melawan diabetes dengan cara mengatur pola makan, konsultasi dengan tenaga medis, olaharga, serta minum obat yang dibutuhkan.
Konsultan Metabolik Endokrin Dr.dr. Fatimah Eliana mengatakan bahwa masyarakat harus terus disadarkan akan horornya diabetes. Ia bilang, diabetes adalah silent killer dan ibu dari segala penyakit atau induk dari berbagai penyakit degeneratif seperti stroke, hipertensi, jantung koroner dan disfungsi ereksi.
"Diabetes disebut silent killer karena banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya menyandang diabetes," ujar Eliana dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (13/11).
Baca Juga: Makanan dengan kandungan lemak tinggi ini justru baik bagi kesehatan
Ia melanjutkan, masyarakat harus sadar beberapa gejala diabetes karena terkadang tidak disadari. Beberapa gejala diabetes yang sering muncul antara lain rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, sering merasa ngantuk, sering merasa lapar dan lemas.
Diagnosis dan tindakan cepat menjadi titik awal untuk hidup sehat dengan diabetes. Semakin lama diabetesnya terdiagnosis dan diobati, akibatnya akan lebih buruk bagi penyandang diabetes.