kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak kasus baru corona dari perkantoran, ini panduan aman selama di kantor


Kamis, 23 Juli 2020 / 11:05 WIB
Banyak kasus baru corona dari perkantoran, ini panduan aman selama di kantor
ILUSTRASI. Aktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) saat hari pertama kerja pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di Badan Kepegawaian Daerah, Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020). Kegiatan di ruangan tertutup dengan sirkulasi ud


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penambahan kasus baru infeksi virus corona di Indonesia dalam beberapa hari terakhir disebutkan berasal dari aktivitas perkantoran. Kegiatan dalam ruangan tertutup dengan sirkulasi udara yang kurang baik berpotensi meningkatkan risiko penyebaran corona virus.

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) juga telah mengakui bukti bahwa virus corona dapat menyebar melalui udara, terutama di ruangan tertutup. Kegiatan di ruang tertutup lebih berisiko menyebarkan virus dibanding acara di luar ruangan.

Di Indonesia, dilaporkan banyak kasus baru yang berasal dari perkantoran dalam sepekan terakhir. Oleh karena itu, pengelola perkantoran dan para karyawan yang mulai beraktivitas di kantor diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Bagaimana panduan aman selama berada di kantor? 

1. Udara

Salah satu hal yang harus diperhatikan pada aktivitas dalam ruangan adalah sirkulasi udara. Saat kegiatan yang melibatkan orang banyak seperti rapat, disarankan untuk melaksanakannya pada pagi hari dengan membuka semua jendela yang ada dan memastikan bahwa sirkulasi udara dalam ruang dapat bergerak dengan baik.

"Matikan semua AC dan pastikan udara bergerak," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, seperti diberitakan Kompas.com, 20 Juli 2020.

Menurut Biomedical Scientist dan Dosen Fakultas Biomedis di Indonesia International Institute for Life Sciences, penggunaan kipas angin dengan membuka pintu dan jendela dapat membantu sirkulasi udara lebih lancar.

2. Kapasitas ruang dan waktu

Membatasi jumlah orang dalam suatu ruangan juga diperlukan. Kapasitas ruangan harus diperhatikan agar orang-orang tetap dapat menerapkan jarak fisik. Jika memang jumlah peserta rapat banyak, maka dapat melaksanakannya secara online.

Berkumpulnya orang-orang dalam satu ruangan tertentu sebaiknya dilakukan tidak lebih dari setengah jam.

3. Jangan lepas masker

Sebisa mungkin, hindari menyajikan makanan dan minuman yang memaksa peserta rapat membuka masker. Selalu gunakan masker dan kurangi menyentuh fasilitas umum.

Selain itu, pegawai yang diperbolehkan bekerja dari kantor harus dipastikan dalam kondisi sehat. Pengelola perkantoran pun harus selalu menjaga fasilitas umum yang digunakan bersama, seperti toilet, tangga, hingga lift untuk memastikan orang-orang dapat menjaga jarak.

WHO mengungkapkan, penggunaan masker tergantung pada penilaian risiko. Untuk pekerjaan dan tugas yang membawa risiko menengah atau tinggi, untuk orang berusia 60 dan lebih tua, dan bagi mereka yang memiliki riwayat kesehatan, masker medis dan peralatan pelindung pribadi lainnya harus disediakan.

Masker kain atau penutup wajah saat ini direkomendasikan untuk mereka yang lebih muda dan tidak memiliki gejala di mana jarak fisik tidak dapat dicapai. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus dari pemakainya yang mungkin terinfeksi Covid-19 tetapi tanpa gejala dan berpotensi menularkan kepada orang lain.

Kebijakan memakai masker atau penutup wajah di tempat kerja berisiko rendah harus sejalan dengan pedoman nasional atau lokal. Masker dapat membawa beberapa risiko jika tidak digunakan dengan benar.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×