kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bagaimana cara mencapai herd immunity dengan vaksinasi Covid-19?


Jumat, 06 Agustus 2021 / 15:43 WIB
Bagaimana cara mencapai herd immunity dengan vaksinasi Covid-19?
ILUSTRASI. Harus ada 188 juta orang yang disuntik vaksin virus corona untuk menciptakan herd immunity./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/06/2021.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Pemerintah saat ini terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 dalam upaya terbentuknya herd immunity. 

Herd immunity adalah ketika suatu populasi dapat terlindung dari virus atau penyakit tertentu jika suatu ambang cakupan imunisasi atau vaksinasi tertentu tercapai. 

Lantas, bagaimana vaksinasi Covid-19 bisa membentuk herd immunity?

Dirangkum dari laman World Health Organization (WHO), saat seseorang divaksinasi, orang tersebut sangat mungkin terlindungi dari penyakit yang disasar. Tetapi tidak semua orang bisa divaksinasi. 

Orang-orang dengan kondisi kesehatan penyerta yang memperlemah sistem imun mereka (seperti kanker atau HIV) atau yang memiliki alergi parah terhadap beberapa komponen vaksin mungkin tidak bisa divaksinasi dengan vaksin-vaksin tertentu. 

Baca Juga: Usulan Syarat Vaksin Bagi Penerima Bantuan Sosial

Orang-orang ini masih dapat dilindungi jika mereka tinggal di tengah orang-orang yang divaksinasi. Saat banyak orang di dalam masyarakat divaksinasi, patogen akan sulit menyebar karena sebagian besar yang dijangkitinya sudah kebal. 

Jadi, semakin banyak orang yang divaksinasi, semakin kecil risiko orang yang tidak bisa dilindungi oleh vaksin terpapar patogen-patogen merugikan. Keadaan ini disebut herd immunity atau kekebalan kelompok.

Nah, jadi seperti itulah cara membentuk herd immunity melalui vaksinasi. Namun, tidak ada vaksin yang memberikan perlindungan 100%, dan kekebalan kelompok tidak memberikan perlindungan penuh bagi yang tidak bisa divaksinasi dengan aman. 

Tetapi, dengan herd immunity, orang-orang ini akan mendapat perlindungan yang cukup besar, karena orang-orang di sekitarnya sudah divaksinasi.

Baca Juga: Ada vaksinasi Covid-19 di seluruh Polres Jateng, ini cara mendaftar dan jadwalnya

Vaksin dan herd immunity

Di sepanjang sejarah, manusia telah berhasil mengembangkan vaksin-vaksin untuk sejumlah penyakit yang mengancam nyawa, seperti meningitis, tetanus, campak, dan polio.

Pada awal 1900-an, polio merupakan suatu penyakit yang tersebar di seluruh dunia dan melumpuhkan ratusan ribu orang setiap tahunnya. 

Hingga tahun 1950, dua vaksin yang efektif terhadap penyakit ini berhasil dikembangkan. Namun, vaksinasi di beberapa belahan dunia masih belum cukup merata untuk menghentikan penyebaran polio, terutama di Afrika. 

Pada tahun 1980-an, suatu upaya bersama dunia untuk memberantas polio dari planet ini dimulai. Selama bertahun-tahun dan beberapa dasawarsa, imunisasi polio, melalui kunjungan imunisasi rutin dan kampanye imunisasi massal, dijalankan di semua benua. 

Jutaan orang, yang sebagian besar di antaranya adalah anak-anak, telah divaksinasi, dan pada bulan Agustus 2020, Benua Afrika ditetapkan bebas polio, bersama seluruh dunia kecuali Pakistan dan Afghanistan, di mana polio masih belum diberantas.

Selanjutnya: Syarat vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil dan vaksin yang digunakan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×