kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Badai sitokin sebabkan kematian Covid-19, bagaimana cara meredamnya?


Senin, 23 Agustus 2021 / 10:02 WIB
Badai sitokin sebabkan kematian Covid-19, bagaimana cara meredamnya?
ILUSTRASI. Badai sitokin menyerang paru-paru pasien yang terinfeksi virus tersebut dan bisa menyebabkan kematian pada pasien Covid-19.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Selama peradangan, sistem imun juga melepas molekul bersifat racun bagi virus dan jaringan paru-paru. Akibatnya fungsi paru-paru pasien dapat menurun, bahkan membuat pasien makin sulit bernafas. 

Kondisi inilah yang kemudian bisa membuat pasien Covid-19 akhirnya meninggal dunia atau tak bisa bertahan. 

“Maka sering pada pasien Covid-19 membutuhkan ventilator untuk membantu pernapasan,” kata Mahirsyah.   

Terapi untuk meredam badai sitokin pasien Covid-19 

Meski belum ada satu pun terapi definitif yang benar-benar menyembuhkan pasien yang terinfeksi Covid-19, para peneliti dan tim medis mencoba melakukan perawatan dengan berbagai pendekatan. 

Para peneliti di Wuhan menyebutkan dalam sebuah jurnal, bahwa kombinasi yang tepat dengan terapi imunoregulator yang menghambat respons inflamasi hiperaktif dapat menahan badai sitokin. Termasuk obat antivirus yang menghambat transmisi virus dan menghancurkan replikasi virus, dapat mengurangi kerusakan sel langsung yang disebabkan oleh Covid-19. 

Baca Juga: Mengenal apa itu badai sitokin yang dialami Deddy Corbuzier serta gejalanya

Di Indonesia, beberapa pilihan terapi Covid-19 tertuang dalam Pedoman Tatalaksana Covid-19 yang disusun oleh beberapa perhimpunan dokter di Indonesia. 

Penyusun pedoman ini adalah Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpupan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 

Baca Juga: Percepat penyembuhan Covid-19, konsumsi 3 nutrisi penting ini

1. Anti IL-6 (Tocilizumab) 

Badai sitokin banyak ditemukan pada pasien Covid-19 dengan gejala berat akibat infeksi yang ditandai pelepasan sitokin yang tidak terkontrol, terutama IL-6. Kondisi ini akan menyebabkan inflamasi sistemik dan kerusakan organ tubuh. 

Badai sitokin dapat menyebabkan acute respiratory distress syndrome (ARDS) hingga kematian. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Tocilizumab bisa mengatasi kondisi ini dengan menurunkan penanda inflamasi yaitu CRP, ferritin, dan IL-6. 

Selain itu, pasien yang dirawat dengan terapi ini juga menunjukkan perbaikan secara klinis. 

Tocilizumab adalah antibodi monoklonal yang berfungsi sebagai antagonis reseptor IL-6. Obat ini bisa diberikan secara intravena atau subkutan pada pasien Covid-19 dengan gejala berat dan kritis yang diduga mengalami hiperinflamasi.  




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×