kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awas! 8 Kebiasaan Ini Bisa Menyebabkan Perut Buncit


Kamis, 16 Juni 2022 / 17:38 WIB
Awas! 8 Kebiasaan Ini Bisa Menyebabkan Perut Buncit
ILUSTRASI. Perut Buncit


Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perut buncit tidak hanya disebabkan karena terlalu banyak makan. Ini 8 kebiasaan yang bisa menyebabkan perut buncit. 

Menjaga berat badan dan persentase lemak ideal adalah bagian dari cara mengecilkan perut buncit. 

Baca Juga: Sedang Diet? 3 Jus Buah Ini Mampu Merontokkan Berat Badan

Namun, penting untuk diketahui pula bahwa tipe lemak yang tersimpan di perut kita dapat memengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan. 

Menurut Healthline, dua jenis lemak perut utama adalah lemak viseral dan lemak subkutan. 

Viseral mengacu pada lemak yang mengelilingi hati dan organ perut lainnya. 

Memiliki kadar lemak viseral yang tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti sindrom metabolik, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan jenis kanker tertentu. 

Sementara subkutan adalah lapisan lemak yang berada di bawah kulit. 

Lemak subkutan tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan dan berfungsi sebagai lapisan pelindung organ tubuh kita serta penyekat untuk mengatur suhu tubuh. 

Namun, memiliki jumlah lemak subkutan yang tinggi dikaitkan dengan jumlah lemak viseral yang lebih tinggi. 

Oleh karena itu, penting untuk memiliki gaya hidup sehat demi menghindari lemak perut berlebih. 

Penyebab lemak perut 

Banyak orang beranggapana bahwa penyebab lemak perut adalah jarang berolahraga dan banyak makan makanan tak sehat. 

Hal itu tak sepenuhnya salah, namun penyebab perut buncit sangatlah kompleks. 

Menurut Verywell Fit, beberapa penyebab perut buncit bisa kita kontrol atau modifikasi, sementara lainnya tidak. 

Adapun beberapa kebiasaan yang dapat menjadi penyebab perut buncit antara lain: 

1. Kelebihan kalori
 
Salah satu penyebab perut buncit yang paling umum adalah mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh. 

Ini diperburuk dengan gaya hidup kurang gerak sehingga kalori yang dibakar tidak banyak. 

Namun, tak peduli seberapa aktifnya kita, jika secara konsisten kita makan lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh, kita akan menciptakan ketidakseimbangan energi. 

Kondisi ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang pada akhirnya juga berkontribusi sebagai salah satu penyebab perut buncit. 

2. Banyak konsumsi makanan dan minuman manis 

Selain terlalu banyak mengasup kalori, pilihan makanan, seperti makanan tinggi gula, juga dapat menjadi penyebab perut buncit Tanpa disadari, sebagian dari kita ternyata mengonsumsinya dalam jumlah besar sehari-hari. 

Misalnya, di pagi hari minum teh dengan gula, ngemil makanan manis di antara waktu makan, dan minum es kopi dengan gula di siang hari. 

Mengonsumsi kalori lewat minuman bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti "sugar crash", menyebabkan kita lebih cepat lapar sehingga segera mencari minuman atau makanan lagi. 

Kondisi itu pada akhirnya membuat berat badan kita mudah naik dan menjadi salah satu penyebab perut buncit. Menghindari makanan dan minuman dengan gula memang baik. 

Tapi, bukan berarti kita wajib sepenuhnya menghindari itu. Kita masih bisa menikmatinya sesekali dalam jumlah wajar. 

Hal terpenting adalah membatasi makanan dan minuman manis, misalnya hanya mengonsumsinya pada acara-acara tertentu saja. 

Sebagai gantinya, minumlah air putih, teh atau kopi tanpa gula, dan mengonsumsi makanan utuh yang minim proses. 

3. Terlalu banyak konsumsi lemak trans 

Lemak trans adalah jenis lemak paling tidak sehat. 

Sebagian kecil lemak trans terjadi di alam, namun jenis lemak ini terutama dibuat dengan menambahkan hidrogen ke lemak tak jenuh untuk membuatnya lebih stabil dan memungkinkannya menjadi padat pada suhu kamar. 

Lemak trans banyak digunakan dalam produk yang dipanggang dan makanan kemasan sebagai pengganti mentega. 

Lemak trans terbukti menyebabkan peradangan, yang dapat menyebabkan resistensi insulin, penyakit jantung, jenis kanker tertentu, dan berbagai penyakit lainnya. 

4. Kurang gerak dan banyak rebahan 

Pola hidup kurang gerak adalah faktor risiko terbesar perut buncit dan masalah kesehatan lainnya. 

Bahkan ketika seseorang aktif secara fisik sekalipun, duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan dan kenaikan berat badan. 

Gaya hidup kurang gerak dan banyak rebahan dikaitkan langsung dengan peningkatan lemak viseral dan subkutan, yang pada akhirnya berkontribusi sebagai penyebab perut buncit. 

Jadi, cobalah secara rutin melakukan aktivitas fisik yang dibarengi dengan mengurangi waktu duduk. 

Sebuah studi mengungkapkan, orang-orang yang duduk lebih dari delapan jam setiap hari (di luar jam tidur) memiliki risiko peningkatan obesitas sebesar 62 persen dibandingkan mereka yang duduk kurang dari empat jam setiap hari. 

Bagi orang dewasa umum, usahakan melakukan aktivitas fisik selama setidaknya 150 menit aktivitas fisik aerobik sedang atau 75 menit aktivitas berat per minggu, serta melakukan latihan ketahanan secara teratur. 

Selain itu, batasi pola hidup banyak duduk. Misalnya, dengan berdiri setiap 30-90 menit duduk dan jalan kaki selama 5-10 menit pada periode tersebut. 
 
5. Kurang konsumsi protein 

Diet tinggi protein dapat membantu mencegah kenaikan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang. 

Sebab, protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan dengan makronutrien lainnya. 

Protein juga mendukung perbaikan dan pertumbuhan otot, yang berkontribusi pada metabolisme tubuh yang lebih tinggi dan lebih banyak kalori yang terbakar pada periode istirahat. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi protein dalam jumlah besar memiliki risiko perut buncit lebih kecil dibandingkan dengan orang-orang yang mengonsumsi protein dalam jumlah sedikit. 

Beberapa makanan sumber protein tinggi antara lain daging tanpa lemak, unggas, tahu, telur, kacang-kacangan, dan lentil.  

6. Stres 

Saat ini, banyak orang mengalami stres kronis. Beberapa stresornya adalah stres psikologis dan perilaku yang meningkatkan kemungkinan menjalani pola hidup tidak sehat, seperti banyak makanan olahan, tidak aktif secara fisik, dan kualitas tidur yang buruk. 

Sayangnya, stres kronis dapat menyebabkan akumulasi lemak visceral dan membuatnya sulit untuk dihilangkan karena dapat meningkatkan produksi kortisol secara berlebihan. 

Tingkat kortisol yang lebih tinggi dalam makanan dapat menyebabkan beberapa orang memilih makanan berkalori tinggi untuk meredakan stresnya, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan menjadi penyebab perut buncit. 

Stres juga dapat memengaruhi perilaku gaya hidup lainnya yang menyebabkan kenaikan berat badan, seperti kebiasaan kurang gerak, kualitas tidur yang buruk, dan kurang melakuakn aktivitas fisik. 

Hubungan antara stres dan penambahan berat badan juga tampaknya bekerja secara terbalik, di mana kelebihan lemak perut itu sendiri dapat meningkatkan kadar kortisol, mendorong siklus negatif stres kronis dalam tubuh. 

Jadi, penting untuk melakukan aktivitas yang membantu kita menurunkan stres, seperti mencoba rutin berolahraga, mengonsumsi makanan padat nutrisi, meditasi, dan lainnya. 

7. Kurang makan serat 

Serat sangatlah penting untuk menjaga kesehatan dan berat badan ideal. 

Beberapa jenis serat bisa membantu kita tetap merasa kenyang, menstabilkan hormon lapar, dan mengelola rasa lapar. 

Pola makan kurang makan serat dan tinggi karbohidrat olahan memberikan efek sebaliknya dan berkontribusi terhadap kenaikan berat badan, termasuk menjadi penyebab perut buncit. 

Beberapa makanan tinggi serat seperti sayur dan buah, kacang-kacangan, dan gandum utuh.  

8. Kurang tidur 

Ada banyak studi yang mengaitkan tidur tidak berkualitas dengan kenaikan berat badan, termasuk menjadi penyebab perut buncit. 

Sebabnya, kurang tidur sering kali memicu perilaku tidak sehat, seperti makan makanan tinggi kalori dan tidak melakukan aktivitas fisik karena tubuh merasa kelelahan. 

Selain itu, gangguan tidur juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan. 

Salah satu gangguan tidur paling umum adalah sleep apnea juga membuat napas seseorang berhenti secara berulang di malam hari karena jaringan lunak di tenggorokan menghalangi jalan napas. 

Kurang tidur dan kenaikan berat badan menghadirkan skenario mirip ayam dan telur. 

Sebab, kurang tidur berkontribusi terhadap kenaikan berat badan, tetapi Indeks Massa Tubuh (BMI) yang tinggi juga dapat menyebabkan gangguan tidur.  

Penyebab perut buncit yang tidak bisa diubah 

Seperti yang telah dijelaskan, penyebab perut buncit adalah yang dapat dikontrol atau dimodifikasi dan ada yang tidak. 

Beberapa penyebab perut buncit yang tidak dapat dimodifikasi seperti faktor genetik dan perubahan hormon, seperti periode menopause. 

Meski kondisi seperti menopause adalah bagian dari proses penuaan yang alami, kita masih dapat melakukan intervensi seperti terapi estrogen untuk menurunkan risiko penyimpanan lemak perut dan risiko kesehatan terkait. 

Untuk mencegah lemak perut berlebih, orang-orang yang sudah memasuki masa menopause juga bisa berkonsultasi dengan dokter gizi untuk mendiskusikan pola makan yang tepat. 

Baca Juga: 3 Infused Water yang Efektif Membakar Lemak Perut dengan Cepat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketahui, 8 Kebiasaan Harian yang Menjadi Penyebab Perut Buncit", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×