kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ASI bisa melindungi bayi dari Covid-19? Cek jawabannya di sini


Jumat, 06 Agustus 2021 / 17:16 WIB
ASI bisa melindungi bayi dari Covid-19? Cek jawabannya di sini


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Benarkah Air Susu Ibu (ASI) mampu memberikan perlindungan kepada bayi terhadap infeksi virus corona? Hal tersebut menjadi pertanyaan bagi ibu-ibu menyusui di masa pandemi Covid-19. 

Dalam rangka Pekan Menyusui Sedunia tahun 2021 dengan tema Perlindungan Menyusui Tanggungjawab Bersama, Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi pun menjelaskan hal tersebut seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan

Wiyarni menjelaskan pada ibu menyusui yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19, terjadi peningkatan kadar antibodi sejak 14 hari pasca-penyuntikan dosis pertama. 

Pada ibu yang telah vaksinasi COVID-19 ditemukan kadar antibodi slgA spesifik SARS-CoV-2 dalam ASI meningkat pesat dalam waktu 14 hari pasca-vaksinasi dosis pertama. Lalu, semakin kuat setelah minggu ke-4 dan terukur lebih tinggi pada minggu ke-5 dan ke-6. 

Saat ibu menyusui bayinya, maka secara tidak langsung bisa memberikan perlindungan terhadap Covid-19 bagi bayinya. 

Baca Juga: ​Panduan memberikan ASI bagi ibu terpapar Covid-19 dari Kementerian Kesehatan

ASI ibu positif Covid-19

Sementara itu, pada ibu menyusui yang terkonfirmasi positif Covid-19, ASI pada ibu positif Covid-19 memiliki kandungan antibodi yang tinggi berdasarkan sebuah penelitian.

Pada ibu yang terkonfirmasi positif ternyata di dalam ASI nya, mengalir antibodi Imunoglobulin A dan G, mengalir pula Lactalbumin, Lactoferin dll yang secara spesifik merupakan benteng perlawanan terhadap SARS-CoV-2. 

"Inilah yang disebut imunisasi pasif yang alami, yang diberikan ibu penyintas COVID-19 kepada bayinya," kata Wiyarni.

Wiyarni menambahkan, kandungan antibodi sIgA spesifik SARS-CoV-2 dan IgG spesifik dalam air susu penyintas Covid-19 mampu bertahan selama 7-10 bulan pasca infeksi.

Baca Juga: Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi gumoh pada bayi?

Dalam dua kondisi tersebut, pihaknya berharap agar dukungan dan semangat terhadap ibu menyusui untuk memberikan ASI Eksklusif kepada buah hatinya terus digalakkan terutama saat pandemi Covid-19. 

Sebab, selain sebagai sumber makanan utama, ASI juga penting untuk melindungi bayi dari paparan Covid-19.

Satgas Covid-19 IDAI mencatat hingga akhir Juli 2021 sebanyak 447 anak berusia dibawah 1 tahun meninggal akibat Covid-19, yang mana 16% diantaranya adalah bayi baru lahir.

Oleh karenanya, aktivitas menyusui tidak boleh terputus kendati ibu menyusui adalah kontak erat maupun telah terkonfirmasi positif Covid-19.  ASI tetap dapat diberikan dengan tetap melakukan protokol kesehatan ketat dan tidak mengalami gejala yang berat, jadi ibu masih bisa menyusui langsung.

Apabila seorang ibu merasa dirinya lemah dan tidak memiliki kekuatan untuk menyusui langsung, maka bayi dapat diberikan ASI perah (ASIP) baik oleh ibu maupun anggota keluarga yang lain.

Selanjutnya: Kenapa bayi sering gumoh? Ini penjelasan dan cara mengatasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×