kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,80   -7,56   -0.81%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apakah anosmia atau hilang penciuman bisa sembuh sendiri?


Rabu, 28 Juli 2021 / 11:04 WIB
Apakah anosmia atau hilang penciuman bisa sembuh sendiri?


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu gejala Covid-19 adalah seseorang mengalami anosmia. Anosmia adalah kondisi saat hidung tidak bisa mencium bau atau indra penciuman tidak berfungsi. 

Selain itu, penyebab anosmia lainnya bisa berasal dari masalah kesehatan seperti flu, sinusitis, efek samping sejumlah obat, stroke, sampai tumor.

Hidung tidak bisa mencium bau dapat mengurangi kualitas hidup. Pasalnya, orang jadi kehilangan selera makan saat anosmia. Tak hanya itu, terkadang penderitanya bisa sampai depresi. 

Sebelum mengulas apakah anosmia bisa sembuh sendiri, simak penjelasan bagaimana orang bisa mengalami anosmia. 

Bagaimana orang bisa mengalami anosmia? 

Melansir Cleveland Clinic, penyebab anosmia yang utama yakni berasal dari infeksi virus seperti flu sampai Covid-19.

Hidung tidak bisa mencium bau biasanya muncul dari hidung tersumbat atau peradangan pada hidung. Peradangan tersebut membuat saluran pernapasan bengkak dan menghambat kinerja reseptor bau di hidung. 

Baca Juga: Bawang Putih Bisa Menyembuhkan Anosmia Akibat Covid-19

Biasanya, anosmia muncul saat awal infeksi virus seperti flu dan Covid-19. Satu penelitian menyebutkan, penderita Covid-19 yang mengalami anosmia cenderung memiliki gejala yang lebih ringan ketimbang penderita tanpa gangguan indra penciuman. 

Apakah anosmia bisa sembuh sendiri? 

Melansir Michigan Medicine, anosmia terkadang bisa sembuh sendiri tanpa terapi khusus setelah kondisi penyakitnya membaik.

Anosmia umumnya sembuh dalam hitungan hari sampai bulan, tergantung kondisi akar penyebab hidung tidak bisa mencium bau. Menurut salah satu studi, sebagian besar pasien Covid-19 akan sembuh dari anosmia kurang dari satu bulan. 

Namun, untuk anosmia terkait cedera saraf karena kecelakaan, stroke, atau polip hidung, anosmia umumnya baru bisa sembuh setelah dioperasi. 

Baca Juga: Sesuai tingkatan gejala, ini perawatan yang tepat bagi pasien positif Covid-19

Terapi untuk anosmia

Ahli rinologi dari Cleveland Clinic, Raj Sindwani, MD. menjelaskan, ada beberapa terapi untuk anosmia. Untuk infeksi virus seperti sinusitis, penuaan, dan trauma, anosmia dapat diobati dengan obat anti-peradangan untuk mengatasi gangguan di rongga hidung atau reseptor indra penciuman. 

Dr. Sindwani juga menyebutkan, salah satu penelitian mengungkapkan, suplemen omega-3 potensial untuk obat anosmia alami. 

Selain itu, penderita Covid-19 yang mengalami anosmia juga tak ada salahnya menjajal terapi bau. Alih-alih mengandalkan anosmia bisa sembuh sendiri, coba terapi bau untuk anosmia yang relatif aman dan minim efek samping. 

Baca Juga: Oximeter, alat pantau kadar oksigen saat isolasi mandiri di rumah

Dr. Sindwani mengatakan terapi bau untuk anosmia dapat melatih saraf hidung untuk kembali mengingat aroma dan pengalaman membaui sesuatu. Terapi bau ini dilakukan dengan latihan mencium bau dari empat macam benda yang punya aroma tajam. 

Misalkan bunga mawar, buah lemon, rempah cengkek, dan minyak kayu putih. Masing-masing aroma tersebut dihirup dalam-dalam selama 15-20 detik. Ketika menghirup aroma tersebut, penderita disarankan untuk mengingat kembali seperti apa bau mawar, lemon, atau kayu putih. 

Konsep terapi bau untuk menyembuhkan anosmia tersebut yakni menggabungkan citra visual dengan stimulasi aroma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Anosmia Covid-19 Bisa Sembuh Sendiri?"
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah

Selanjutnya: Mudah! 2 Terapi sederhana untuk pulihkan anosmia akibat Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×