Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ahli rinologi dari Cleveland Clinic, Raj Sindwani, MD. menjelaskan, ada beberapa terapi untuk anosmia. Untuk infeksi virus seperti sinusitis, penuaan, dan trauma, anosmia dapat diobati dengan obat anti-peradangan untuk mengatasi gangguan di rongga hidung atau reseptor indra penciuman.
Dr. Sindwani juga menyebutkan, salah satu penelitian mengungkapkan, suplemen omega-3 potensial untuk obat anosmia alami.
Selain itu, penderita Covid-19 yang mengalami anosmia juga tak ada salahnya menjajal terapi bau. Alih-alih mengandalkan anosmia bisa sembuh sendiri, coba terapi bau untuk anosmia yang relatif aman dan minim efek samping.
Baca Juga: Oximeter, alat pantau kadar oksigen saat isolasi mandiri di rumah
Dr. Sindwani mengatakan terapi bau untuk anosmia dapat melatih saraf hidung untuk kembali mengingat aroma dan pengalaman membaui sesuatu. Terapi bau ini dilakukan dengan latihan mencium bau dari empat macam benda yang punya aroma tajam.
Misalkan bunga mawar, buah lemon, rempah cengkek, dan minyak kayu putih. Masing-masing aroma tersebut dihirup dalam-dalam selama 15-20 detik. Ketika menghirup aroma tersebut, penderita disarankan untuk mengingat kembali seperti apa bau mawar, lemon, atau kayu putih.
Konsep terapi bau untuk menyembuhkan anosmia tersebut yakni menggabungkan citra visual dengan stimulasi aroma.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Anosmia Covid-19 Bisa Sembuh Sendiri?"
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah
Selanjutnya: Mudah! 2 Terapi sederhana untuk pulihkan anosmia akibat Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News