Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), sebagai lembaga yang berwenang memberi izin peredaran vaksin di sini, mengikuti prosedur EUA atas vaksin corona, seperti yang dirancang WHO dan berbagai negara. Karena itu prosedur pemberian izin edar darurat di sini, menyerupai mekanisme yang diberlakukan
Mengutip keterangan Kepala Badan POM Penny K. Lukito, pengembang vaksin harus menyediakan laporan lengkap ke Badan POM. Laporan itu terdiri dari hasil uji klinik fase 1 dan fase 2, beserta hasil analisis interim dari uji klinik fase ketiga selama kurun waktu tiga bulan setelah penyuntikan vaksin yang terakhir, ujar Penny, seperti dikutip dalam website Badan POM.
Baca Juga: Uji klinis vaksin Covid-19 tahap akhir tengah berlangsung dan siap dipasarkan
Dengan merujuk ke mekanisme semacam itu, Badan POM memprediksi vaksin yang dikembangkan Sinovac paling cepat memperoleh izin edar darurat pada minggu ketiga atau keempat Januari. Tentu, izin edar darurat itu baru bisa terbit jika seluruh data dan aspek keamanan, khasiat dan mutu vaksin telah terpenuhi.
Nah, selama belum ada vaksin yang mendapatkan izin edar darurat, disiplin menerapkan protokol kesehatan merupakan satu-satunya jalan bagi kita untuk mencegah terinfeksi virus corona.
Apalagi protokol yang terbukti efektif untuk mencegah peredaran virus corona itu terbilang mudah untuk diikuti. Kita tinggal memakai masker dengan cara yang tepat, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Inilah Nama Pengembang Vaksin Virus Corona yang Sudah Mengantongi Izin Darurat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News