kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Apa arti Omicron? Inilah alasan penamaan varian terbaru virus corona oleh WHO


Selasa, 30 November 2021 / 15:15 WIB
Apa arti Omicron? Inilah alasan penamaan varian terbaru virus corona oleh WHO
ILUSTRASI. Apa arti Omicron? Inilah alasan penamaan varian terbaru virus corona oleh WHO. REUTERS/Dado Ruvic.


Penulis: Virdita Ratriani

Dengan demikian, salah satu varian pertama dengan mutasi signifikan yang diurutkan di Inggris, yaitu B.1.1.7, diberi nama Alpha. Serta varian yang berpotensi mengancam yang muncul di Afrika Selatan pada tahun 2020 yang disebut Beta.

Mengikuti metode itu, WHO pada Jumat, 26 November 2021 menamai varian baru B.1.1529, Omicron. Selain Omicron, WHO telah mendaftarkan lima “variant of concern” lainnya. 

Di antaranya adalah Gamma yang berasal dari Brazil, Lambda yang ditemukan di Peru, dan Delta yang berasal dari India.

Ada varian lain yang termasuk dalam kategori variant of interest yang juga dinamai menurut alfabet Yunani, yaitu Mu, Zeta, Eta, Theta, Iota, Kappa, dan Epsilon.

Baca Juga: 8 Fakta varian Omicron: efektivitas vaksin, pengobatan, dan tes deteksi Covid-19

Mengapa Nu dan Xi dilompati?

Saat menamai varian virus corona baru, dua huruf yang muncul dalam alfabet Yunani sebelum Omicron adalah Nu dan Xi. Namun, kedua huruf tersebut dilompati dan tidak digunakan sebagai nama varian virus Corona.

Menurut WHO, ini karena Xi adalah nama keluarga yang umum di China dan dapat dikaitkan dengan Presiden China Xi Jinping.

Sedangkan Nu bisa disalahartikan dengan kata "New" yang berarti "baru".

“Jadi, kami sepakat aturan penamaan harus menghindari hewan, nama orang, dan tempat agar tidak ada stigma,” kata WHO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×