kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi gelombang ketiga Covid-19, ini 6 strategi utama yang dilakukan pemerintah


Jumat, 29 Oktober 2021 / 15:32 WIB
Antisipasi gelombang ketiga Covid-19, ini 6 strategi utama yang dilakukan pemerintah
ILUSTRASI. Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR di Jakarta, Senin (25/10/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Gelombang ketiga Covid-19 berpotensi terjadi pada akhir tahun 2021 saat libur Natal dan Tahun Baru. 

Berkaca dari tahun lalu, libur panjang akhir tahun menyebabkan peningkatan mobilitas yang bisa berdampak pada meningkatnya penularan Covid-19.

Pemerintah menyiapkan 6 strategi utama untuk mengantisipasi hal ini. Pertama, dengan memastikan pelonggaran aktivitas diikuti pengendalian lapangan yang ketat, agar masyarakat tidak menyikapi penurunan level PPKM dengan euforia yang berlebihan.

Kedua, meningkatkan laju vaksinasi untuk kelompok lanjut usia, terutama di wilayah aglomerasi dan pusat pertumbuhan ekonomi. Ketiga, mendorong percepatan vaksinasi anak agar imunitas anak sudah terbentuk ketika musim libur tiba.

Strategi keempat adalah menertibkan mobilitas pelaku perjalanan internasional dengan aturan protokol kesehatan yang ketat, terutama ke Bali.

Baca Juga: Kinerja kuartalan Apple dan Amazon picu kekhawatiran pasar

6 Strategi utama antisipasi gelombang ketiga Covid-19 

Dirangkum dari akun Instagram resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), berikut adalah 6 strategi utama antisipasi gelombang ketiga Covid-19:

  1. Pastikan pelonggaran aktivitas diikuti pengendalian lapangan yang ketat. Sehingga, penurunan level PPKM tidak disikapi dengan euforia. 
  2. Tingkatkan laju vaksinasi untuk kelompok lanjut usia. Terutama wilayah aglomerasi dan pusat pertumbuhan ekonomi. 
  3. Dorong percepatan vaksinasi anak. Hal ini diperlukan agar imunitas anak sudah terbentuk ketika musim libur Natal dan Tahun Baru. 
  4. Tertibkan mobilitas pelaku perjalanan internasional dengan aturan protokol kesehatan yang ketat, terutama ke Bali. 
  5. Perkuat peran pemerintah daerah dalam mengawasi kegiatan dan mengedukasi warga terutama tentang rincian protokol kesehatan yang harus dijalankan. 
  6. Kampanye protokol kesehatan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat. 

Baca Juga: Kasus melandai, AS masukkan Indonesia ke Level 1 atau risiko rendah COVID-19

Kasus Covid-19 di Indonesia

Pemerintah memperbarui informasi perkembangan kasus harian Covid-19, pada Kamis (28/10/2021).

Dikutip dari Kompas.com (28/10/2021), tercatat ada 723 kasus baru positif Covid-19. Sehingga, secara akumulatif ada 4.242.532 kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga saat ini.

Berdasarkan data Satgas, kasus baru Covid-19 tersebar di 32 provinsi. Penambahan tertinggi terjadi di DKI Jakarta dengan 131 kasus baru.

Kemudian Jawa Barat mencatatkan 111 kasus baru, Jawa Tengah 88 kasus baru, Jawa Timur 71 kasus baru dan Yogyakarta 30 kasus baru.

Sementara, ada dua provinsi yang tidak mengalami penambahan kasus, yaitu Maluku Utara dan Papua Barat.

Selanjutnya: Malaysia akan membeli vaksin COVID-19 Pfizer untuk anak-anak berusia 5-11 tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×