kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,49   -13,02   -1.39%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anak Sering Batuk Pilek Setelah Lebaran, Ini yang Harus dilakukan Orang Tua


Rabu, 18 Mei 2022 / 06:14 WIB
Anak Sering Batuk Pilek Setelah Lebaran, Ini yang Harus dilakukan Orang Tua
ILUSTRASI. Anak Sering Batuk Pilek Setelah Lebaran, Ini yang Harus dilakukan Orang Tua


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Setelah Lebaran, banyak anak-anak mengalami batuk pilek. Lalu bagaimana cara mengatasi batuk pilek pada anak-anak setelah Lebaran?

Batuk pilek setelah perayaan Lebaran sering dialami anak-anak. Banyak orang tua menduga, batuk pilek yang dialami anak-anak setelah perayaan lebaran adalah selesma.

Namun, sebagian orang tua juga menganggap batuk pilek pada anak-anak tersebut hanya sebagai penyakit influenza. Meski demikian, ada juga yang khawatir batuk pilek tersebut sebagai gejala Covid-19 mengingat saat ini masih ada dalam kondisi pandemi.

Dokter spesialis anak dari Mayapada Hospital dr. Kurniawan Satria Denta, Sp.A menyebut, ketiganya mungkin saja terjadi. "Tergantung dari gejala dan riwayat yang menyertai. Masih mungkin ketiganya (selesma/influenza/Covid-19)," kata dr. Denta, saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/5/2022).

Untuk diketahui, selesma adalah gejala penyakit pernapasan yang lebih ringan dari influenza dan dampak yang ditimbulkan hanya beberapa hari saja, tidak seperti influenza yang bisa mencapai beberapa minggu. "Kalau selesma cenderung lebih ringan, influenza dan covid lebih sulit untuk dibedakan secara langsung," ujar dr. Denta.

Baca Juga: Jokowi Izinkan Warga Lepas Masker, IDI Berikan Catatan Khusus

Anak yang terkena selesma cenderung masih bisa beraktivitas dengan normal tanpa ada kendala seperti lemas, pusing, dan sebagainya. Secara umum, ketiga penyakit itu memiliki gejala yang sekilas mirip. Khusus untuk Covid-19 gejala yang mirip dengan selesma dan influenza adalah Covid-19 dengan tingkat infeksi ringan.

Dikutip dari laman Ciputra Hospital, contoh gejala dari ketiganya adalah sakit tenggorokan, pilek, dan batuk. Sementara untuk influenza dan Covid-19 gejala yang timbul bisa lebih beragam, misalnya disertai demam, sakit kepala, pegal-pegal, dan nyeri otot. Baik selesma, influenza, maupun Covid-19 semuanya disebabkan oleh infeksi virus ke dalam tubuh.

Apa yang harus dilakukan?

Ada sebagian dari kita yang meminumkan obat pada anak yang mengalami batuk-pilek. Bahkan ada juga yang meminta sang ibu untuk meminum obat sejenis dengan tujuan kandungan obat akan dikonsumsi oleh anak yang masih bayi melalui ASI.

Denta menegaskan, hal itu sama sekali tidak dibenarkan. "Enggak benar," jawab dia singkat.

Denta menyebut, berikan obat pada anak sesuai dengan gejalanya, tidak perlu diberikan melalui ibunya, karena sang ibu dalam hal ini adalah manusia obat yang tidak memerlukan obat.

Jika ia diminta untuk mengonsumsi obat, justru dikhawatirkan akan menimbulkan kekebalan terhadap kandungan obat itu sendiri. "(Obati) Tergantung gejalanya saja, jika demam berikan obat penurun panas, cukupi cairan, monitor kondisi, jika tampak sakit bawa ke dokter," pungkas Denta.

Itulah cara mengatasi batuk pilek yang terjadi pada anak setelah perayaan Lebaran. Orang tua tidak perlu panik, segera hubungi dokter jika anak tidak kunjung sembuh.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak Batuk Pilek Pasca-lebaran, Apa yang Harus Dilakukan?",


Penulis : Luthfia Ayu Azanella
Editor : Rendika Ferri Kurniawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×