Reporter: Ana Risma | Editor: Ana Risma
4. TBI (Traumatic Brain Injury) / Cedera Otak Traumatis
Jika anak Anda pernah jatuh dari sepeda atau jatuh dari tangga dan kepalanya terbentur, hal tersebut dapat menyebabkan konsekuensi yang bertahan lama seperti masalah dengan kemarahan dan agresi.
Bahkan, cedera kepala ringan yang tidak disertai pingsan atau gegar otak juga tetap berisiko menyebabkan masalah. Untuk mengatasinya, pengobatan yang tepat sangat perlu untuk diupayakan dengan segera.
5. Temporal Lobe Abnormalities / Kelainan Lobus Temporal
Agresi sering dikaitkan dengan kelainan pada lobus temporal kiri. Terletak di kedua sisi otak di belakang mata dan di bawah pelipis, lobus temporal terlibat dalam stabilitas suasana hati, memori, dan pembelajaran. Penelitian pencitraan otak menunjukkan bahwa stabilitas emosional sangat dipengaruhi oleh lobus temporal kiri.
Jika area otak ini bermasalah, maka kemarahan, pikiran gelap atau kekerasan, dan ketidakstabilan emosional pun mudah dialami oleh anak-anak. Adapun permasalahan lobus temporal biasanya terjadi karena faktor genetik, cedera kepala, paparan racun seperti jamur beracun, obat-obatan, atau alkohol, hingga infeksi seperti penyakit Lyme.
Itulah 5 penyebab tak terduga di balik kemarahan anak yang tidak terkendali. Perlu Anda ketahui bahwa biasanya kemarahan tidak terkendali merupakan tanda aktivitas otak yang tidak normal serta dapat dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan mental dan masalah lainnya.
Jadi, jika Anda kewalahan dan kebingungan dalam menghadapi anak yang sering marah di luar batas, pastikan untuk tidak ragu berkonsultasi dengan tenaga profesional guna mengetahui secara pasti apa yang terjadi pada anak sekaligus mengetahui penanganan yang tepat untuk mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News