Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONATAN.CO.ID. Pada Selasa (20/5), Ibrahim Assegaf, suami jurnalis senior, Najwa Shibab, meninggal dunia.
Menurut berita Kompas.com sebelumnya, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil mengonfirmasi kabar duka ini.
Gus Ulil juga menyampaikan bahwa suami Najwa Shihab meninggal karena stroke.
Dari kabar duka ini, kita bisa belajar bagaimana bahaya stroke dan cara mencegahnya.
Baca Juga: Penanganan Cepat Stroke dengan Teknologi DSA di Siloam Hospitals Bogor
Apa itu stroke?
Mengutip National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), stroke adalah kondisi di mana aliran darah ke otak tersumbat atau terjadi pendarahan mendadak di otak.
Stroke yang terjadi karena aliran darah ke otak tersumber disebut stroke iskemik.
Pada saat ini, otak tidak dapat memperoleh oksigen dan nutrisi dari darah yang dibutuhkan.
Tanpa oksigen dan nutrisi, sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit. Stroke yang terjadi karena pendarahan mendadak di otak disebut sebagai stroke hemoragik.
Darah yang bocor mengakibatkan tekanan pada sel-sel otak, sehingga menyebabkan kerusakan.
Menurut data NHLBI, 90 persen kasus serangan stroke terjadi karena penyumbatan di pembuluh darah menuju otak (iskemik).
Baik stroke iskemik maupun hemoragik, keduanya adalah keadaan darurat medis.
Baca Juga: Mat Solar Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Stroke, Apa Tanda Penyakit Stroke?
Macam bahaya stroke
Ketika stroke terjadi, dibutuhkan pertolongan medis segera. Hal ini karena stroke dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, kecacatan jangka panjang, atau bahkan kematian.
Komplikasi stroke bisa terjadi bergantung pada berapa lama otak kekurangan aliran darah dan bagian mana yang terpengaruh.
Mengutip Johns Hopkins Medicine, jika stroke terjadi pada batang otak saja, akibatnya bisa meliputi:
- Masalah pernapasan dan fungsi jantung
- Masalah dengan kontrol suhu tubuh
- Masalah keseimbangan dan koordinasi
- Kelemahan atau kelumpuhan
- Kesulitan mengunyah, menelan, dan berbicara
- Perubahan penglihatan
- Koma
- Kematian
Jika secara umum, mengutip Mayo Clinic, komplikasi stroke bisa meliputi berikut:
- Hilangnya gerakan otot (kelumpuhan)
Baca Juga: 4 Pola Makan untuk Mencegah Stroke, Jangan Lewatkan!
Stroke sering menyebabkan kelumpuhan pada satu sisi tubuh. Penderitanya bisa kehilangan kemampuan menggerakkan otot-otot di wajah, lengan, atau kaki pada satu sisi tubuh, yang memengaruhi aktivitas sehari-hari.
- Kesulitan berbicara dan menelan
Kerusakan otak akibat stroke dapat membuat penderitanya kesulitan untuk berbicara dengan jelas atau memahami bahasa.
Selain itu, otot di mulut dan tenggorokan bisa terganggu, sehingga menimbulkan masalah saat menelan.
- Gangguan fungsi kognitif dan ingatan
Banyak pasien stroke mengalami kehilangan ingatan, kesulitan berpikir, bernalar, dan mengambil keputusan.
Hal ini dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam menjalani aktivitas normal dan mandiri.
- Perubahan emosional
Stroke juga dapat menyebabkan perubahan emosi yang tidak terduga, seperti mudah marah, depresi, atau kesulitan mengendalikan perasaan.
Nyeri dan sensasi abnormal Sebagian pasien merasakan nyeri, mati rasa, atau kesemutan pada bagian tubuh yang terkena stroke.
- Perubahan perilaku dan kebutuhan perawatan
Orang yang mengalami stroke mungkin menjadi lebih pendiam atau menarik diri dari lingkungan sosial.
Penderita stroke juga sering membutuhkan bantuan untuk perawatan diri dan melakukan aktivitas sehari-hari.