kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Ahli Kandungan Sebut Air Kemasan Galon Guna Ulang Tak Berbahaya Bagi Janin


Rabu, 02 Agustus 2023 / 23:12 WIB
 Ahli Kandungan Sebut Air Kemasan Galon Guna Ulang Tak Berbahaya Bagi Janin
ILUSTRASI. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai narasi negatif terkait galon kemasan guna ulang masih terus mencuat belakangan, termasuk disebut berbahaya bagi kesehatan janin. Namun, praktisi kesehatan yang khusus membidangi kandungan dan kebidanan memastikan bahwa air minum kemasan galon isi ulang tidak membahayakan kesehatan janin.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Kebidanan dan Kandungan, Muh. Natsir Nugroho mengatakan janin dalam rahim ibu hamil membutuhkan makanan yang seimbang, baik protein, karbohidrat, dan lemaknya agar perkembangannya menjadi sehat.  Selain itu, juga membutuhkan mineral dari kandungan air minum.

“Disarankan jangan minuman mentah tapi minum air yang sudah matang. Air yang terlalu tinggi iodiumnya juga tidak boleh dikonsumsi ibu hamil karena bisa mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungannya,” kata Narsir dalam keterangannya, Rabu (2/8).

Menurutnya, air minum dalam kemasan termasuk cukup aman karena sudah dikontrol oleh laboratorium pabrik dan laboratorium kesehatan. 

Baca Juga: Stunting Berkaitan dengan Kualitas Air Minum, Ini Penjelasannya
 
Selain faktor makanan dan minuman, kata dia, faktor lingkungan juga bisa mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungan. Lingkungan yang tidak sehat dan nyaman bisa menyebabkan ibu hamil stres sehingga berdampak negatif terhadap janin.

Sementara itu, dokter spesialis kandungan Boyke Dian Nugraha menyebut,  belum ada satu penelitian saat ini yang membuktikan bahaya penggunaan air minum galon isi ulang oleh ibu hamil. Menurutnya, isu itu hanya dugaan-dugaan saja.

Sebelumnya, pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ahmad Zainal Abidin, mengingatkan agar masyarakat tidak menyamakan Bisphenol A (BPA) sebagai zat kimia dan BPA sebagai bahan pembantu dalam pembuatan kemasan galon isi ulang. "BPA sebagai zat kimia itu berbeda pengertiannya dengan BPA yang sudah membentuk kemasan. Banyak masyarakat yang salah mengartikannya." kata dia. 

Baca Juga: ​Apa Itu Zat Besi? Ini Fungsi Zat Besi dan 7 Manfaat Zat Besi untuk Bayi dan Tubuh

Dia melihat beberapa pihak sering hanya melihat dari sisi BPA-nya saja yang disebutkan berbahaya bagi kesehatan tanpa memahami bahan bentukannya pada kemasan pangan yang menjadi aman jika digunakan. Dia bilang, BPA yang digunakan dalam proses pembuatan plastik berbahan Polycarbonate (PC).
 
Jangankan BPA, garam dapur saja menurut Zainal, terbentuk dari zat-zat kimia berbahaya yaitu Natrium dan Klorida. Zat Natrium bahkan bisa jadi peledak. Begitu juga dengan Klor sama berbahayanya dan bahkan bisa menyebabkan kematian bagi orang yang menghirupnya. “Tapi, apakah manusia menjadi mati atau berpenyakit saat menggunakan garam dapur ini? Kan tidak. Apalagi kita hampir setiap hari menggunakannya,” ujarnya.
 
Untuk itu, Zainal meminta agar masyarakat memahaminya agar tidak dibelokkan oleh informasi yang bisa menyesatkan dan merugikan seperti yang ada dalam pemberitaan-pemberitaan negatif. Dia juga berharap agar para pakar dan regulator menjelaskan isu BPA ini secara benar kepada masyarakat secara ilmiah dan jangan dikontroversikan menurut ilustrasi masing-masing yang  bisa menyesatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×