kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

9 Faktor Risiko Penyebab Gangguan Asam Lambung, Catat Pula Cara Mengatasinya


Kamis, 05 Januari 2023 / 09:24 WIB
9 Faktor Risiko Penyebab Gangguan Asam Lambung, Catat Pula Cara Mengatasinya
ILUSTRASI. Asam lambung adalah gangguan pada lambung yang menyebabkan gejala tidak nyaman dan bahkan menyakitkan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gangguan asam lambung sangat mengganggu penderitanya. Asam lambung adalah gangguan pada lambung yang menyebabkan gejala tidak nyaman dan bahkan menyakitkan, seperti perut perih, mual, muntah, serta dada yang serasa terbakar.

Mengutip Kompas.com, 19 Agustus 2021, gangguan asam lambung merupakan sebuah kondisi ketika cincin otot yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES) tidak tertutup sepenuhnya.

Jika LES terlalu sering terbuka, asam yang diproduksi oleh lambung untuk membantu proses pencernaan dapat naik ke kerongkongan, dan menimbulkan gejala yang telah disebutkan.

Penyebab asam lambung

Salah satu penyebab umum gangguan asam lambung adalah kelainan lambung yang disebut Hernia Hiatus. Hal ini terjadi ketika bagian atas perut dan LES bergerak di atas diafragma, otot yang memisahkan perut dari dada.

Biasanya, diafragma membantu menjaga asam di dalam perut. Akan tetapi, jika seseorang memiliki hernia hiatus, asam dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala gangguan asam lambung.

Baca Juga: Selain Mentimun, Ini Sayuran yang Aman Dikonsumsi oleh Penderita Asam Lambung

Beberapa faktor risiko penyebab gangguan asam lambung lainnya adalah:

  1. Makan dalam porsi besar atau langsung berbaring setelah makan
  2. Kelebihan berat badan atau obesitas
  3. Makan makanan berat dan langsung berbaring, terlentang atau membungkuk
  4. Ngemil menjelang tidur
  5. Mengonsumsi makanan tertentu, seperti jeruk, tomat, coklat, makanan pedas atau berlemak
  6. Minum alkohol, kopi, minuman berkarbonasi
  7. Merokok
  8. Sedang hamil
  9. Mengonsumsi obat aspirin, ibuprofen, atau obat tekanan darah.

Mengutip Kompas.com, 14 Maret 2021, gejala asam lambung naik yang kerap kambuh dan tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.

Bahaya asam lambung kronis yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi, antara lain:

  • Esofagitis: Esofagitis adalah peradangan yang muncul akibat asam lambung yang melukai saluran kerongkongan. Gejala esofagitis di antaranya sakit tenggorokan, suara serak, sakit perut sampai ke dada. Esofagitis kronis yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko penyakit kanker esofagus.
  • Tukak esofagus: Bahaya asam lambung juga dapat merusak lapisan esofagus dan memicu terbentuknya tukak. Gejala bisul esofagus di antaranya dada terasa panas, gangguan pencernaan, sakit saat menelan, mual, sakit perut, dan tinja berdarah. Jika tidak diobati, tukak esofagus bisa menyebabkan komplikasi serius seperti esofagus berlubang atau tukak berdarah.
  • Penyempitan kerongkongan: Asam lambung yang tidak diobati bisa memicu peradangan, terbentuknya jaringan parut, dan pertumbuhan jaringan abnormal di kerongkongan. Akibatnya, kerongkongan bisa lebih sempit dan kaku. Hal itu membuat penderita susah menelan makanan, minuman, serta sesak bapas. Kondisi ini apabila berlangsung berkepanjangan bisa menyebabkan malnutrisi dan dehidrasi.
  • Infeksi paru-paru: Bahaya asam lambung yang tidak boleh disepelekan lainnya yakni memicu infeksi paru-paru pneumonia aspirasi. Gangguan pernapasan ini terjadi saat asam lambung yang naik ke tenggorokan dan mulut terhirup sampai ke paru-paru. Gejala infeksi paru-paru terkait asam lambung ini yakni demam, batuk, nyeri dada, sesak napas, mengi, kelelahan, dan kulit pucat. Infeksi paru-paru ini apabila tidak ditangani bisa berdampak fatal sampai merenggut nyawa.
  • Barret esofagus: Asam lambung yang merusak jaringan kerongkongan lambat laun juga bisa memicu perubahan sel di jaringan tersebut. Penyakit barret esofagus membuat sel pelapis esofagus berubah menjadi sel kelenjar. Kondisi ini rentan berkembang menjadi kanker esofagus.
  • Kanker esofagus: Penderita asam lambung kronis memiliki risiko tinggi terkena kanker esofagus. Gejala kanker esofagus di antaranya susah menelan, berat badan turun tanpa sebab jelas, nyeri dada, batuk, dan ada gangguan pencernaan parah. Gejala kanker esofagus kerap tidak kentara di stadium awal. Penyakit ini baru terasa ketika sudah memasuki stadium lanjut.

Baca Juga: Sejumlah Manfaat Buah Kelengkeng yang Jarang Diketahui

Mengutip Kompas.com, 17 Januari 2021, beberapa cara dapat dilakukan untuk meredakan sakit akibat asam lambung naik. Anda dapat mengonsumsi makanan dengan porsi lebih kecil dengan intensitas lebih sering, menurunkan berat badan jika kelebihan, hingga mencari cara agar dapat rileks.

Selain itu, penderita asam lambung juga sebaiknya tidak melanggar pantangan berikut:

  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang memicu gejala Makan dalam waktu 3-4 jam sebelum tidur
  • Memakai pakaian yang ketat di pinggang
  • Merokok
  • Minum terlalu banyak alkohol
  • Berhenti meminum obat yang diresepkan tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

(Sumber:Kompas.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh, Mela Arnani | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Rizal Setyo Nugroho, Mahardini Nur Afifah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyebab Asam Lambung Naik, Bahaya, dan Cara Meredakannya"
Penulis : Jawahir Gustav Rizal
Editor : Rendika Ferri Kurniawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×