Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Seorang penderita asam lambung atau GERD harus menghindari minuman yang memperburuk gejalanya. Ada beberapa minuman yang bisa dijadikan opsi untuk mengurangi gejalanya. Sebut saja susu nabati, air, teh herbal, dan smoothie.
Refluks asam dan penyakit refluks gastroesofagus (GERD) dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Hal ini dapat menyebabkan gejala tidak nyaman.
Jika Anda memiliki refluks asam atau GERD, makanan dan minuman tertentu dapat memperburuk gejala Anda.
Gejala refluks asam dan GERD dapat meliputi:
- maag
- batuk
- mual
- bersendawa
- sakit tenggorokan
- regurgitasi
- suara serak
Istilah asam lambung dan GERD sering digunakan secara bergantian, tetapi memiliki arti yang berbeda. Asam lambung mengacu pada gejala yang terjadi sesekali, sedangkan GERD didefinisikan sebagai refluks asam yang berulang secara kronis.
Baca Juga: Waspada 6 Penyebab Hipertensi yang Sebaiknya Anda Ketahui
Ini dapat terjadi jika Anda memiliki sfingter esofagus bagian bawah yang lemah atau tidak berfungsi yang memungkinkan asam lambung mengalir mundur ke kerongkongan.
Seiring waktu, GERD yang tidak diobati dapat menyebabkan peradangan atau kerusakan di kerongkongan.
Minuman untuk asam lambung
Minuman tertentu mungkin tidak menyebabkan gejala refluks asam, sementara yang lain dapat membantu meringankan gejala yang Anda alami.
Minuman seperti kopi, soda, dan jus asam dapat meningkatkan risiko atau keparahan gejala refluks. Jadi apa yang harus Anda minum sebagai gantinya?
Baca Juga: 5 Buah untuk Menurunkan Asam Lambung Tinggi
Melansir Healthline, berikut adalah sejumlah minuman yang baik untuk meredakan asam lambung:
1. Susu rendah lemak atau susu skim
Susu sapi bisa sulit dicerna bagi sebagian orang. Susu murni dapat mengandung sejumlah besar lemak.
Mengkonsumsi susu sapi penuh lemak dan makanan berlemak tinggi lainnya dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, yang dapat menyebabkan atau memperburuk gejala refluks, menurut ulasan tahun 2019.
Tinjauan yang sama menemukan bahwa lemak juga dapat mengurangi motilitas lambung, yang dapat membuat makanan berlemak tinggi di perut Anda lebih lama.
Jika Anda memilih untuk memasukkan produk susu sapi ke dalam diet Anda, pertimbangkan untuk memilih opsi susu dengan kandungan lemak yang lebih rendah.