kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,70   -13,79   -1.49%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

5 Kebiasaan minum yang buruk untuk kesehatan liver


Sabtu, 13 Februari 2021 / 15:24 WIB
5 Kebiasaan minum yang buruk untuk kesehatan liver
ILUSTRASI. Konsumsi alkohol dan soft drink berlebih dapat memberatkan kinerja liver.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

3. Anak-anak sering minum soft drink

Menurut sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam Journal of Hepatology, 90% dari 271 anak dan remaja mengalami obesitas karena kebiasaan menenggak soft drink dan minuman manis lainnya setidaknya sekali seminggu. Biopsi hati juga mengungkapkan, 37,6% anak-anak memiliki kondisi yang disebut steatohepatitis nonalkohol (NASH), yang merupakan bentuk penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD).

Mereka yang mengidap NASH mengalami penumpukan lemak di hati, yang disertai dengan peradangan dan kerusakan sel hati. Hal ini dapat menyebabkan jaringan parut di hati atau sirosis, yang kemudian dapat menyebabkan kanker hati.

Para peneliti pun menyarankan agar anak-anak menurunkan asupan fruktosa untuk menurunkan risiko NASH dan NAFLD. Batasi konsumsi soft drink dan minuman manis pada anak-anak untuk dapat membantu mencegah timbulnya kondisi hati yang rusak.

Baca Juga: Simak bahaya minum pil pelangsing dan diet ketat

4. Minum soda diet pada orang dewasa

Salah satu keuntungan memilih soda diet daripada soda biasa adalah kita melewatkan semua kelebihan gula tambahan. Namun, sebuah penelitian menunjukkan, ada satu kesulitan besar untuk menempuh rute bebas gula.

Menurut studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam The Canadian Journal of Gastroenterology, orang yang minum soda diet lebih mungkin menderita penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) sedang hingga parah. Maka sebaiknya batasi asupan segala jenis minuman yang bersoda, terutama minuman dan makanan yang manis.

5. Mengonsumsi segala jenis soft drink

Sebagian besar soft drink menggunakan sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) sebagai salah satu dari tiga bahan teratas. Gula buatan yang sangat manis dari sirup jagung telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Namun, penelitian National Institutes of Health juga menunjukkan, asupan HFCS yang tinggi dapat memicu penyakit NAFLD. Satu penelitian mengungkapkan, tikus yang mengonsumsi makanan kaya HFCS untuk jangka waktu yang lama mengalami kerusakan pada usus. Semakin sedikit HFCS yang kita konsumsi, semakin banyak kita akan mengurangi risiko NAFLD dan masalah kesehatan yang buruk lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Kebiasaan Minum yang Buruk untuk Kesehatan Liver.
Penulis: Ryan Sara Pratiwi
Editor: Glori K. Wadriant

Baca Juga: Bosan dengan olahraga yang sama? Coba variasi berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×