kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,04   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,22   1,12%
  • LQ45 878   12,25   1,41%
  • ISSI 221   1,22   0,55%
  • IDX30 449   6,60   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,96   1,12%
  • IDX80 127   1,50   1,19%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,81   1,23%

Simak bahaya minum pil pelangsing dan diet ketat


Jumat, 12 Februari 2021 / 13:41 WIB
Simak bahaya minum pil pelangsing dan diet ketat
ILUSTRASI. Buah untuk diet


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setiap tahun, jutaan orang menetapkan tujuan untuk menurunkan berat badan. Ada yang beralih ke diet ketat maupun minum pil untuk tujuan serupa dengan cara cepat. 

Namun ahli nutrisi dari Syracuse Sweat Club, Tracy Tucker mengatakan, jika berbicara tentang nutrisi, tidak ada yang harus dilakukan dengan cepat. Tucker bekerja dengan orang-orang di bidang nutrisi dan kebugaran. 

Selama bertahun-tahun, dia melihat banyak orang mencoba melakukan penurunan berat badan dengan cepat. "Mayoritas orang yang datang kepada saya telah mencoba berbagai macam diet ketat seperti paleo, keto, puasa intermiten, dan sebagainya," kata dia. 

Diet-diet tersebut menjadi berita utama dengan cerita ajaib penurunan berat badan yang instan. Tetapi, Tucker mengatakan, bahwa diet itu tidak berkelanjutan. 

Misalnya, diet keto, yang menekankan rendah karbohidrat dan tinggi lemak tinggi untuk menurunkan berat badan dengan cepat, justru dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan masalah hati, serta berpotensi membebani ginjal. 

Di sisi lain, beberapa orang menghindari diet ketat semacam ini. Tetapi, mereka menggunakan cara cepat lainnya dengan mengonsumsi pil penurun berat badan. 

"Masalahnya, pil diet bersifat diuretik yang dapat membuang berat air di dalam tubuh dan mengganggu pembakaran kalori," ungkap dia. 

Baca Juga: Tanpa olahraga, inilah 4 cara mengatasi perut buncit

Sebagai contoh, produk HCG yang dikonsumsi untuk membantu wanita yang ingin hamil. Nah, obat tersebut berkali-kali diiklankan dapat menurunkan berat badan dengan cepat. Namun, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat tidak menyetujuinya karena efek samping yang berbahaya. 

Jika mengonsumsi obat HCG, kita biasanya harus memiliki rencana diet sampai 500 kalori atau kurang. Sementara, seorang balita saja membutuhkan 1.400 kalori untuk bisa bertahan hidup. 

Penelitian menunjukkan, HCG memiliki risiko penggumpalan darah dan dapat meningkatkan penyakit kanker. Lebih khusus lagi, bahayanya ada pada rencana diet. 

Di balik diet yang sangat rendah kalori, terdapat kerusakan jangka panjang pada tubuh, seperti malnutrisi, aritmia jantung, dan bahkan batu empedu. Membatasi asupan nutrisi secara berlebihan dapat menimbulkan masalah kesehatan mental seperti anoreksia atau bulimia, yang menyebabkan lebih banyak masalah emosional. 

Sedangkan, untuk pil penurun berat badan dapat memacu adrenalin, menyebabkan jantung berdebar-debar, detak jantung cepat atau tidak teratur, dan peningkatan tekanan darah jika digunakan terlalu lama. 

Maka, Tucker merekomendasikan agar kita hanya mengonsumsi makanan yang asli dan utuh. Itu termasuk makan tiga kali sehari dengan protein dan sayuran di piring. Di samping itu, kita memerlukan tidur yang cukup yakni selama delapan jam penuh dan minum untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. (Ryan Sara Pratiwi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sadari, Bahaya dari Minum Pil Pelangsing dan Diet Ketat".

Selanjutnya: Punya segudang nutrisi, inilah 5 manfaat jus alpukat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×