kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

5 Kebiasaan Buruk Ini Bikin Kadar Kolesterol Tinggi, Waspada!


Rabu, 23 Maret 2022 / 10:56 WIB
5 Kebiasaan Buruk Ini Bikin Kadar Kolesterol Tinggi, Waspada!
ILUSTRASI. Pola makan dan kebiasaan hidup kita sehari-hari dapat memengaruhi kadar kolesterol.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengetahuan tentang kolesterol wajib kita ketahui. Asal tahu saja, kolesterol merupakan senyawa lemak yang sangat penting untuk banyak proses dalam tubuh. Tetapi, tidak semua kolesterol diciptakan sama. 

Misalnya, LDL (low-density lipoprotein) adalah kolesterol jahat, HDL (high-density lipoprotein) adalah kolesterol baik, dan VLDL (very-low-density lipoprotein) membawa trigliserida dalam darah. 

"Faktanya, pola makan dan kebiasaan hidup kita sehari-hari dapat memengaruhi kadar kolesterol." 

Demikian kata profesor kedokteran klinis dan Direktur Medis di Houston Methodist Primary Care Group Same Day Clinic, Dr Joshua Septimus. 

Maka, kita perlu berhati-hati dan memerhatikan apakah kebiasaan hidup kita selama ini sudah lebih baik. Dengan begitu, kita dapat mencegah naiknya kadar kolesterol yang berpengaruh pada kesehatan secara keseluruhan. 

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak lima kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan kadar kolesterol, berikut ini. 

Baca Juga: Asam Urat Tinggi Bisa Memicu Diabetes, Benarkah?

1. Merokok 

Merokok dikaitkan dengan LDL atau kolesterol jahat yang lebih tinggi. 

"Merokok sangat buruk bagi jantung dan merokok benar-benar yang terburuk bagi orang lainnya seperti otak dan paru-paru," kata ahli jantung, Dr Leslie Cho. 

Jadi, ketika kita merokok, maka secara tidak langsung itu akan meningkatkan kadar kolesterol jahat.

Karena merokok bersifat aditif, ini mungkin akan lebih berbahaya jika dilakukan oleh orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi dan penyakit kolesterol itu sendiri. 

"Berhenti merokok bisa membuat kualitas hidup kita menjadi lebih baik dan membuat umur kita juga lebih panjang," ujar Cho. 

Baca Juga: Berat Badan Bisa Mempengaruhi Kadar Kolesterol Dalam Tubuh, Benarkah?

2. Mengalami obesitas 

Sayangnya, indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih (obesitas) dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Oleh sebab itu, menurunkan berat badan bisa efektif dalam mengelola tidak hanya kolesterol, namun juga sejumlah kondisi kesehatan terkait berat badan lainnya. 

Jika kita mengalami obesitas dan memiliki kolesterol tinggi, menurunkan berat badan akan membantu menurunkan kolesterol. 

Selain itu, risiko untuk kondisi terkait obesitas lainnya seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular juga akan menurun. 




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×