kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2 Prinsip Diet untuk Penderita Hipertensi dari Kemenkes, Darah Tinggi Bisa Rontok


Jumat, 23 Juni 2023 / 08:29 WIB
2 Prinsip Diet untuk Penderita Hipertensi dari Kemenkes, Darah Tinggi Bisa Rontok
ILUSTRASI. Hipertensi menjadi kontributor tunggal utama untuk penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke di Indonesia.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

DIET UNTUK HIPERTENSI - Hipertensi atau tekanan darah tinggi, sering disebut sebagai "the silent killer". Pasalnya, penyakit darah tinggi ini sering diderita tanpa keluhan. 

Yang mengkhawatirkan, hipertensi menjadi kontributor tunggal utama untuk penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke di Indonesia.

Mengutip laman Kemkes.go.id, seseorang didiagnosis hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan hasil tekanan sistol (angka yang pertama) ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan diastol (angka yang kedua) ≥ 90 mmHg pada lebih dari 1(satu) kali kunjungan. 

Penderita hipertensi harus senantiasa mengontrol tekanan darah secara teratur karena hipertensi merupaka penyakit kronik yang tidak bisa disembuhkan melainkan terkontrol.

Hipertensi dapat dicegah dengan merubah pola makan menjadi lebih sehat, tidak merokok, berolahraga dengan rutin, menghindari konsumsi alkohol dan menghindari stress. Dengan mengontrol tekanan darah mencapai target dapat menurunkan angka kejadian stroke.

Baca Juga: Tanpa Harus ke Apotek, Ini Cara Atasi Kolesterol, Hipertensi, Diabetes & Asam Urat

Dua prinsip diet hipertensi

Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :

1. Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang : 

Hal yang perlu dilakukan dalam mengontrol tekanan darah adalah dengan mengonsumsi makanan yang beranekaragam sesuai dengan isi piringku dan juga berpedoman pada gizi seimbang di mana garam yang dikonsumsi setiap hari tidak lebih dari 1 sendok teh dari seluruh makanan yang dikonsumsi dalam sehari. 

Jenis makanan yang dapat menyeimbangkan kadar natrium didalam tubuh adalah sayuran dan buah-buahan sehingga perlu ditekankan untuk dapat mengonsumsi buah-buah 4-5 porsi setiap hari dan sayuran sekitar 4-5 porsi setiap hari. 

Mengurangi konsumsi lemak jenuh seperti pada lemak hewani ( kulit dan jeroan hewan ) dan minyak yang digunakan berulang kali cara memasak dapat dilakukan dengan mengukus, memepes dan merebus bahan makanan. 

Dengan penambahan bumbu aromatik yang pas tanpa harus terlalu banyak menambahkan perasa buatan yang kerap kali tinggi akan natrium.

Baca Juga: Asam Urat Tak Larut dalam Darah Picu Radang Sendi, Ini 9 Tanaman Herbal Atasi Gout

2. Jumlah garam dibatasi:

Garam yang dimaksud di sini adalah natrium yang terkandung dalam makanan dan minuman. 

Sedangkan untuk takarannya, garam hendaknya  dikonsumsi setiap hari tidak lebih dari 1 sendok teh dari seluruh makanan dan minuman  yang dikonsumsi. 

Hindari makanan siap saji dan makanan kaleng yang tinggi akan kandungan natrium.

Baca Juga: Anda Punya Masalah Berat Badan? Ini Tips Diet Sehat yang Aman Turunkan Berat Badan

Cara mencegah hipertensi

Hipertensi bisa dicegah. Mengutip Kemenkes, adapun pola pencegahan yang dapat kita lakukan sendiri adalah sebagai berikut:

1. Olahraga teratur setidaknya mininmal 30 menit setiap hari atau 150 menit per minggu.  Olahraga yang dapat dilakukan seperti senam aerobik, jalan atau berlari, bersepeda, serta berenang.

2. Menjaga berat badan ideal dengan menjalani gaya hidup sehat dan mengatur pola makan atau menurunkan berat badan pada kondisi kelebihan berat badan atau obesitas.

3. Menghindari kebiasaan merokok serta paparan terhadap asap rokok (perokok pasif).

4. Menghindari konsumsi alkohol.

5. Melakukan pengecekan rutin terhadap tekanan darah kita secara mandiri di rumah. Tetapi tetap disarankan untuk kontrol secara rutin ke dokter umum atau dokter spesialis jantung jika memiliki riwayat atau faktor resiko dari hipertensi itu sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×