Sumber: Jerusalem Post | Editor: S.S. Kurniawan
Akhirnya, kelelahan, yang sekarang terdaftar sebagai gejala virus corona oleh CDC, tidak secara eksplisit muncul dalam kuesioner asli tetapi dilaporkan sendiri oleh 18% pasien sebagai "gejala lain".
Gejala lain yang disebutkan oleh beberapa pasien termasuk kehilangan ingatan, rambut rontok, dan depresi. "Banyak gejala yang sulit dipahami, mengapa pasien mengalaminya pasca-Covid," ujar Israel.
“Long Covid muncul sebagai fenomena di mana pasien memiliki gejala jangka panjang yang berkelanjutan,” sebut laporan penelitian tersebut.
"Ini bisa jadi gejala Covid-19 yang berkepanjangan atau sindrom pasca-Covid, di mana disfungsi sistem saraf otonom telah diusulkan, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan penyebabnya," kata laporan penelitian itu.
Sebagian besar pasien pada umumnya sehat sebelum tertular virus corona. Dua di antaranya memiliki tekanan darah tinggi, enam menderita penyakit pernapasan, dua menderita penyakit jantung, dan 16 menderita obesitas klinis.
Baca Juga: 22 Gejala virus corona tidak biasa menurut WHO, waspada!
Komplikasi kesehatan jangka panjang Covid-19
Meski begitu, menurut laporan penelitian tersebut, studinya memang memiliki beberapa keterbatasan, termasuk metode pengumpulan data yang digunakan. Mereka mewawancarai pasien pada berbagai interval yang bisa menyebabkan bias ingatan.
Selain itu, perekrutan pasien melalui jejaring sosial dan dari mulut ke mulut. Oleh karena itu, mereka merupakan kelompok yang sebagian besar lebih muda dengan pendapatan dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Tapi, Israel berharap, informasi dalam laporan itu akan memungkinkan dokter untuk lebih memahami komplikasi kesehatan jangka panjang Covid-19, dan itu akan mendorong kaum muda untuk mendapatkan vaksinasi.
“Saya pikir orang sekarang tahu bahwa ini bukanlah virus yang mudah,” katanya. “Bahkan, jika Anda hampir tidak sakit, virus dapat menyerang Anda selama berbulan-bulan sesudahnya. Risiko efek samping dari vaksin itu kecil dibandingkan dengan gejala virus".
Pekerjaan tambahan harus dilakukan untuk mengevaluasi, apakah pasien tanpa gejala mengalami gejala yang sama setelah pemulihan, Israel menambahkan.
Tim peneliti juga akan terus melakukan survei terhadap orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini untuk menentukan kapan gejala mereka hilang.
Selanjutnya: 6 Tempat berisiko tinggi penularan virus corona mengacu WHO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News