Penulis: Virdita Ratriani
6. Efek positif bagi pankreas
Menurut studi, efek positif berjalan kaki bagi pankreas lebih besar daripada orang berlari. Sekelompok orang yang berjalan kaki dalam enam bulan menunjukkan peningkatan daya tahan terhadap glukosa enam kali lipat dibanding mereka yang berlari.
7. Mencegah diabetes
Menurut National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Disease, membiasakan berjalan kaki sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk.
8. Menurunkan risiko terkena stroke
Salah satu studi Harvard School of Public Health terhadap 70.000 perawat yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.
Baca Juga: Ini makanan yang bisa menurunkan berat badan Anda
9. Menekan risiko serangan jantung
Otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras dari pembuluh koroner agar berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Berjalan kaki dapat memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung.
Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.
10. Menjaga dan menurunkan berat badan
Membiasakan berjalan kaki rutin juga bisa meningkatkan laju metabolisme tubuh. Kelebihan kalori yang mungkin ada juga terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi.
Selain itu, kelebihan lemak di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam.
Baca Juga: Rutin jalan kaki efektif menurunkan berat badan, benarkah?