Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dua setengah jam setelah disuntik dengan vaksin Covid-19, Dr. Taneisha Wilson mengalami sakit kepala terparah dalam hidupnya.
Melansir Yahoo News, ditemui di kantor rumahnya di Cranston, Rhode Island, Wilson, 38 tahun, seorang dokter meletakkan kepalanya di atas meja. Melawan gelombang mual, dia mengeluarkan erangan tak sadar yang cukup keras untuk didengar oleh suaminya di sebuah kamar di lorong.
“Apakah kamu baik-baik saja, sayang?” suaminya memanggil.
"Rasanya seperti kepala saya dipukul," kenang Wilson dalam sebuah wawancara.
Itu bukanlah reaksi kebanyakan orang setelah mendapatkan vaksin Covid-19. Akan tetapi, reaksi yang dialami Wilson kerap terjadi dalam hasil uji klinis dari dua vaksin Covid yang sekarang didistribusikan di seluruh negeri.
Baca Juga: Gejala baru Covid-19 berkepanjangan: Halusinasi mencium bau menyengat
Pfizer, perusahaan yang membuat obat yang dia terima, melaporkan bahwa sekitar 13% penerima yang berusia 18 hingga 55 tahun mengalami sakit kepala yang parah setelah dosis pertama. Sekitar 16% dari mereka yang menerima vaksin lain, yang dibuat oleh Moderna, dalam uji coba tahap akhir memiliki reaksi yang cukup kuat untuk mencegah mereka menjalani rutinitas sehari-hari.
Saat puluhan juta orang Amerika menunggu giliran untuk disuntik vaksin, banyak yang berharap adanya penjelasan detail tentang apa reaksi setelahnya. Jadi, atas permintaan teman, kolega, dan wartawan, beberapa orang seperti Wilson yang berada di garis depan program vaksinasi terbesar dalam sejarah AS mulai menawarkan akun pribadi mereka.
Baca Juga: Kenali, berikut gejala virus corona tak biasa alias kurang umum menurut WHO