Reporter: Christ Penthatesia | Editor: Christ Penthatesia
KONTAN.CO.ID - Anosmia adalah gejala utama yang dirasakan penderita Covid-19. Anosmia umumnya lebih dikenal dengan hilangnya indera penciuman. Berkurangnya kemampuan indera penciuman untuk mencium bau bahkan bau menyengat dapat menjadi tanda utama Anda terserang Covid-19. Wikipedia mencatat sebanyak 80% penderita Covid-19 mengalami gejala anosmia ini.
Anosmia ini dapat terjadi secara permanen maupun temporer. Healthline menyebutkan bahwa iritasi kecil di sekitar hidung dan alergi dingin dapat menjadi penyebab terjadinya anosmia sementara.
Sedangkan trauma otak, cedera otak dan adanya kondisi serius pada otak dapat menyebabkan anosmia jangka panjang. Lansia pun juga lebih rentan untuk terkena kasus anosmia jangka panjang.
Baca Juga: Kenali Risiko Preeklampsia atau Keracuanan Kandungan pada Ibu Hamil
Anosmia dapat disebabkan karena banyak hal. Sinus, merokok, alergi, meriang, dan flu menjadi penyebab umum terjadinya anosmia. Pandemi Covid-19 yang lekat dengan flu ini juga menjadi alasan utama penderitanya mengalami anosmia ringan.
Penderita Covid-19 yang merasakan gejala anosmia ini juga dapat kehilangan nafsu makan. Yang menyebabkan berkurangnya nutrisi dalam tubuh. Dengan berkurangnya nutrisi dalam tubuh dapat membuat kondisi tubuh menjadi lebih lemas dan imun pun menurun.
Anosmia dapat kembali normal dalam waktu yang berbeda-beda bagi setiap penderitanya. Kondisi tubuh juga menjadi pengaruhnya. Beberapa cara alami seperti terapi bau juga kerap digunakan untuk mengembalikan kemampuan indera penciuman bagi pasien Covid-19 dengan gejala anosmia.
Selanjutnya: 3 Cara Mudah Ini Bisa Mengembalikan Indera Penciuman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News