kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yakin efek samping bisa diatasi, vaksin jadi cara tekan corona


Selasa, 19 Januari 2021 / 08:50 WIB
Yakin efek samping bisa diatasi, vaksin jadi cara tekan corona


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vaksin menjadi salah satu upaya dalam menanggulangi pandemi Covid-19 yang hingga kini masih menghantui publik dunia, termasuk Indonesia. Sejumlah pihak pun yakin vaksinasi yang mulai diluncurkan menjadi langkah positif untuk memerangi pandemi.

President Director PT NCIG Indonesia Mandiri Roy Lefrans, misalnya, termasuk antusias menunggu vaksinasi. "Selama ada jalan yang lebih baik, kenapa tidak? Jadi itu penting sebagai salah satu upaya menekan Covid-19," kata Roy kepada Kontan.co.id, Senin (18/1).

Sedangkan mengenai efek samping yang bisa ditimbulkan setelah vaksinasi, Roy menilai, keterbukaan terhadap rekam medis menjadi salah satu kunci penting mengantisipasi dampak vaksinasi.

"Setiap orang harus terbuka tentang rekam medisnya, agar petugas yang akan melaksanakan vaksin tahu harus berbuat apa," ujarnya.

Baca Juga: Pahami donor darah plasma konvalesen, syarat dan alurnya untuk kesembuhan Covid-19

Dihubungi terpisah, Direktur Keuangan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Bernardus Irmanto, juga meyakini vaksinasi penting untuk menanggulangi dampak Covid-19. Menurutnya, cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata akan membentuk herd immunity. "Jadi kuncinya adalah cakupan dan merata," kata Bernardus.

Mengenai efek samping, dia tak terlalu khawatir seiring dengan pengujian yang telah dilakukan pemerintah. "Saya percaya pemerintah sudah melakukan pengujian yang baik untuk vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat dan sekaligus mengantisipasi efek samping yang mungkin muncul," sebut Bernardus.

Lebih lanjut, dia pun menilai, peran perusahaan akan menjadi krusial untuk menyukseskan vaksinasi ini. "Karena mungkin pemerintah mempunyai kendala untuk mencapai target vaksinasi secara cepat," kata Bernardus.

Senada dengan itu, Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga berpandangan program vaksinasi memang perlu dipercepat. Untuk itu, peran serta swasta sangat diperlukan.

"Yang perlu ditekankan adalah agar pemerintah segera memberi ijin kepada pihak swasta melakukan pengadaan vaksin untuk mempercepat vaksinasi di Indonesia," kata dia.

Adrian bilang, vaksin yang ada saat ini memang akan terus dikembangkan dan baru akan sempurna dalam beberapa tahun ke depan, sebagaimaan siklus pengembangan vaksin lain sebelumnya. Namun, dia yakin bahwa vaksin yang ada saat ini pun sudah layak untuk dipergunakan.

"Menurut saya, kedokteran sudah sangat maju sehingga efek samping dari vaksin yang sudah disetujui akan minimal sekali," imbuh Adrian.

Selanjutnya: 17 Kelompok masyarakat yang tidak bisa divaksin Covid-19 Sinovac

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×