Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jumlah kasus positif virus corona terus bertambah dan menyerang siapa saja. Banyak anak-anak juga mengalami Covid-19. Penelusuran Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) menemukan gejala Covid-19 pada anak-anak ternyata berbeda dengan orang dewasa.
Infeksi virus corona pada anak-anak tidak menunjukkan gejala Covid-19 tertentu seperti orang dewasa. Meski begitu, orangtua harus tetap waspada agar si kecil tidak terinfeksi virus corona.
Pejabat WHO sekaligus pakar penyakit menular Maria Van Kerkhove menjelaskan tentang beberapa gejala Covid-19 pada anak yang perlu diwaspadai orangtua. Menurutnya, kebanyakan orang yang terinfeksi virus corona akan mengelami gejala pernapasan, demam, batuk, sakit tenggorokan, hingga perasaan tidak enak badan.
Sementara beberapa orang lainnya yang positif corona mungkin mengalami masalah pencernaan serta kehilangan kemampuan indera penciuman dan pengecap. Namun, anak-anak yang terinfeksi virus corona mungkin tidak membangun gejala Covid-19 sebanyak orang dewasa.
Misalnya, beberapa anak mungkin mengalami gejala masalah pencernaan, seperti diare atau muntah, tetapi cenderung lebih ringan. "Terutama pada anak-anak yang masih sangat kecil, (gejala) mereka cenderung lebih ringan, yang berarti gejala mereka tidak sebanyak orang dewasa," ungkap Maria dalam sebuah episode Science 5 di laman resmi WHO.
Lalu, apakah varian virus corona yang beberapa waktu lalu muncul di Inggris berdampak pada virus ini, termasuk pada anak? Maria mengatakan, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mendalami virus varian baru tersebut.
Baca juga: KPAI prihatin, 15% kasus Covid-19 di Depok dialami anak-anak
Namun, sejauh ini varian baru virus corona cenderung tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah di semua kelompok usia, termasuk anak-anak. Oleh karena itu, jenis tes, perawatan, hingga pengobatan yang kini diberlakukan masih bisa dilanjutkan.
Dari berbagai penelitian tentang varian baru virus corona yang telah dilakukan, belum ada penelitian yang menemukan ancaman berbeda varian tersebut terhadap anak-anak. "Penelitian di Inggris, misalnya, tidak menunjukkan bahwa virus tersebut secara khusus menargetkan anak-anak, yang berarti virus tersebut tidak menginfeksi anak-anak lebih besar daripada virus corona yang sudah teridentifikasi," ucapnya.
Kunci mencegah Covid-19 pada anak
Bagi anak-anak, hal terbaik yang bisa dilakukan oleh orangtua adalah menjaga mereka agar tidak sampai terinfeksi Covid-19. Menurut Maria, cara pencegahan yang selama ini sering kita dengar juga berlaku untuk anak.
Beberapa di antaranya seperti mencuci tangan, memakai dan melepas masker dengan tepat, menjaga jarak fisik, hingga mempraktikkan etiket pernapasan seperti menutup mulut dengan siku ketika batuk atau bersin.
Meski terdengar sepele, namun itu adalah kebiasaan penting yang bermanfaat untuk anak ketika dewasa. "Ini adalah kebiasaan baik yang harus dibentuk anak seiring bertambahnya usia," ucap Maria.
Baca juga: Seminggu pasca disuntik vaksin Covid-19, ini efek yang dirasakan para dokter
Terakhir, Maria menekankan bahwa peran orangtua adalah memberi anak informasi sebanyak-banyaknya tentang Covid-19, baik gejala dan cara mencegah, sehingga anak tidak akan takut dengan informasi membingungkan yang beredar di luar.
Pastikan orangtua menjawab semua pertanyaan yang mungkin diucapkan oleh anak. "Pastikan mereka mendapatkan informasi yang baik dari Anda (orangtua)," ungkapnya.
Ingat pandemi corona belum berakhir. Cara mencegah penularan virus corona adalah dengan menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Gejala Covid-19 pada Anak Sama Seperti Dewasa? Ini Kata WHO",
Editor : Nabilla Tashandra
Selanjutnya: Musim hujan datang, ini tips menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat dan sehat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News