kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WHO rilis penyelidikan asal usul virus corona penyebab Covid-19, ada 4 kemungkinan


Selasa, 30 Maret 2021 / 07:04 WIB
WHO rilis penyelidikan asal usul virus corona penyebab Covid-19, ada 4 kemungkinan
ILUSTRASI. WHO rilis penyelidikan asal usul virus corona penyebab Covid-19, ada 4 kemungkinan. REUTERS/Pilar Olivares


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Genewa. Investigasi tentang asal usul virus corona penyebab Covid-19 yang dilakukan tim gabungan WHO-China membuahkan hasil. Namun, temuan asal usul virus corona penyebab Covid-19 tersebut masih berupa sejumlah kemungkinan.

Sebuah studi gabungan WHO-China yang menyelidiki tentang asal-usul virus corona Covid-19 mengatakan bahwa penularan virus dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain adalah skenario yang paling mungkin. Hal itu terungkap dalam sebuah salinan draf yang diperoleh oleh The Associated Press, seperti diberitakan Senin (29/3/2021).

Laporan yang diharapkan akan dipublikasikan pada Selasa, saat ini sedang diawasi dengan ketat karena menemukan asal-usul virus dapat membantu para ilmuwan mencegah pandemi di masa depan.

China menolak

Namun di sisi lain, laporan itu juga sangat sensitif karena China menolak setiap saran bahwa menjadi pihak harus disalahkan atas pandemi yang terjadi saat ini. Penundaan berulang dalam rilis laporan tersebut telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah pihak China mencoba untuk memutarbalikkan kesimpulannya.

"Kami sangat prihatin tentang metodologi dan proses yang masuk ke dalam laporan itu, termasuk fakta bahwa pemerintah di Beijing tampaknya membantu menulisnya," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam wawancara CNN baru-baru ini.

“AS telah berbicara tentang laporan itu. Dengan melakukan ini, bukankah AS mencoba untuk memberikan tekanan politik pada anggota kelompok ahli WHO? " tanya juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.

Baca juga: Kasus Covid-19 baru di Amerika melonjak selama dua minggu berturut-turut

Laporan investigasi asal usul virus

Laporan itu sebagian besar didasarkan pada kunjungan tim ahli internasional WHO ke Wuhan, kota di China tempat Covid-19 pertama kali terdeteksi, dari pertengahan Januari hingga pertengahan Februari 2020. Dalam draf yang didapat AP tersebut, peneliti membuat daftar empat skenario sesuai urutan kemungkinan asal usul virus corona bernama SARS-CoV-2.

Berikut empat skenario asal usul virus corona penyebab Covid-19

Virus corona berasal dari kelelawar

Daftar teratas adalah penularan dari kelelawar melalui hewan lain, yang menurut mereka sangat mungkin terjadi. Mereka mengevaluasi kemungkinan penyebaran langsung dari kelelawar ke manusia, dan mengatakan bahwa penyebaran melalui produk makanan "rantai dingin" mungkin terjadi tetapi tidak mungkin.

Kelelawar diketahui membawa virus corona dan kerabat terdekat dari virus penyebab Covid-19 telah ditemukan pada kelelawar. Namun, laporan tersebut mengatakan bahwa "jarak evolusioner antara virus kelelawar ini dan SARS-CoV-2 diperkirakan beberapa dekade, menunjukkan adanya hubungan yang hilang."

Dikatakan virus yang sangat mirip telah ditemukan di trenggiling, yang merupakan jenis mamalia lain, tetapi juga mencatat bahwa cerpelai dan kucing rentan terhadap virus Covid-19, yang menunjukkan bahwa mereka juga bisa menjadi pembawa.

Baca juga: UPDATE Corona Indonesia, Senin (29/3): Tambah 5.008 kasus baru, disiplin pakai masker

Akan disampaikan Dirjen WHO

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui bahwa dia telah menerima laporan tersebut selama akhir pekan dan mengatakan akan disampaikan secara resmi pada hari Selasa. “Kami akan membaca laporan dan membahas, mencerna isinya dan langkah selanjutnya dengan negara-negara anggota,” kata Tedros dalam konferensi pers di Jenewa.

"Tapi seperti yang telah saya katakan, semua hipotesis ada di atas meja dan menjamin studi lengkap dan lebih lanjut dari apa yang telah saya lihat sejauh ini," lanjut Tedros.

Dia menolak berkomentar apakah tekanan politik telah mempengaruhi laporan tersebut.

Pasar makanan laut Wuhan

Draf laporan tidak meyakinkan apakah wabah dimulai di pasar makanan laut Wuhan yang memiliki salah satu kelompok kasus paling awal pada Desember 2019. Penemuan kasus lain sebelum wabah pasar Huanan menunjukkan kemungkinan telah dimulai di tempat lain.

Tetapi laporan tersebut mencatat mungkin ada kasus yang lebih ringan yang tidak terdeteksi dan itu bisa menjadi hubungan antara pasar dan kasus sebelumnya. “Karena itu, tidak ada kesimpulan pasti tentang peran pasar Huanan dalam asal mula wabah, atau bagaimana infeksi masuk ke pasar, saat ini dapat ditarik,” tulis laporan itu.

Pasar menjadi lokasi awal karena beberapa kios menjual berbagai hewan - dan beberapa bertanya-tanya apakah mereka telah membawa virus baru ke Wuhan. Laporan tersebut mencatat bahwa berbagai produk hewani - termasuk segala sesuatu mulai dari tikus bambu hingga rusa, sering kali dibekukan - dijual di pasar, begitu pula buaya hidup.

Kebocoran laboratorium Wuhan

Laporan itu juga menepis kemungkinan virus melarikan diri dari laboratorium di Wuhan, sebuah teori spekulatif yang diungkapkan salah satunya oleh mantan Presiden AS Donald Trump. Dikatakan, kecelakaan laboratorium semacam itu jarang terjadi dan laboratorium di Wuhan yang menangani virus korona dan vaksin dikelola dengan baik.

Juga dicatat bahwa tidak ada catatan virus yang terkait erat dengan SARS-CoV-2 di laboratorium mana pun sebelum Desember 2019 dan bahwa risiko menumbuhkan virus secara tidak sengaja sangat rendah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Draf Laporan WHO Sebut Ada 4 Skenario Asal Usul Corona, Ini Temuannya",


Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Rizal Setyo Nugroho

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: DKI disebut tak berstatus zona merah Covid-19 selama 3 minggu terakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×