Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus cemas, sejumlah negara tengah berada dalam jalur yang berbahaya saat ini. Dia beralasan, melonjaknya kasus virus corona membuat rumah sakit mulai kehabisan kapasitas menjelang musim dingin.
"Terlalu banyak negara yang mengalami peningkatan kasus secara eksponensial dan sekarang rumah sakit dan ICU hampir kehabisan atau melebihi kapasitas dan ini baru memasuki bulan Oktober," kata Tedros dalam konferensi pers seperti yang dilansir CNBC.
Dia mengimbau agar para pemimpin dunia yang negaranya mengalami lonjakan kasus untuk memperbaiki secepat mungkin.
"Kita berada pada titik kritis dalam pandemi ini, khususnya di belahan bumi utara. Beberapa bulan ke depan akan menjadi sangat sulit dan beberapa negara berada di jalur yang berbahaya," jelasnya.
Baca Juga: WHO: Kita ada pada titik kritis dalam pandemi, beberapa negara di jalur berbahaya
Melansir laman resmi WHO, Tedros menegaskan, penting bagi semua pemerintah untuk fokus pada hal-hal mendasar yang membantu memutus rantai penularan dan menyelamatkan nyawa juga mata pencaharian.
Ini berarti, penemuan kasus secara aktif, investigasi cluster, mengisolasi semua kasus, mengkarantina kontak, memastikan perawatan klinis yang baik, mendukung dan melindungi petugas kesehatan, serta melindungi yang rentan.
"Kita melakukan ini untuk jangka panjang. Tetapi, ada harapan jika kita membuat pilihan cerdas bersama, kita dapat mencegah kasus, memastikan layanan kesehatan penting terus berlanjut, dan anak-anak masih bisa bersekolah," ungkap Tedors.
"Kita semua memiliki peran untuk dimainkan," imbuh dia.
Baca Juga: Remdesivir resmi dinyatakan sebagai obat pertama Covid-19 di AS
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns HopkinsCovid-19, virus corona telah menyebar ke lebih dari 41,8 juta orang di seluruh dunia sejak muncul pada akhir Desember, dan menewaskan lebih dari 1,1 juta orang. Virus ini juga memaksa ditutupnya bisnis dan menghancurkan ekonomi dari AS hingga Asia.
Melansir CNBC, WHO menilai, meski penyebaran kasus baru semakin cepat, kematian akibat virus korona tetap relatif stabil. Namun, kematian biasanya tertinggal dari infeksi selama beberapa minggu. Kematian mulai menjalar di Eropa, kawasan Mediterania Timur, dan Afrika selama tujuh hari terakhir.
Baca Juga: Ilmuwan muda temukan terapi penyembuhan Covid-19, kantongi hadiah ratusan juta
"Kami perlu mencegah penularan, tetapi kami juga perlu fokus pada pengurangan jumlah kematian, yang akan meningkat dalam beberapa hari mendatang - saya yakin," kata Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO.
Selanjutnya: Studi: Angka kematian Covid-19 di AS bisa capai setengah juta di akhir Februari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News