Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
Para ahli membuktikan, kacaunya ritme sirkadian yang jamak dialami pekerja sif malam dengan pola tidur tak teratur, dapat meningkatkan risiko mengidap diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular.
Cara memperbaiki pola tidur
Ahli neurologi dari Cleveland Clinic, Harnett Walia, MD, menjelaskan masalah pola tidur tak teratur dapat mengganggu durasi tidur, jadwal tidur, dan jadwal bangun seseorang.
Ketidakteraturan tersebut dapat mengganggu metabolisme. Sehingga, membuat seseorang mengalami masalah obesitas, kolesterol, tekanan darah tinggi, sampai gula darah tinggi.
Beberapa masalah kesehatan tersebut dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan pembuluh darah lainnya.
Baca Juga: Gejala baru terinfeksi virus corona (Covid-19): Pilek, mual dan diare
"Kami selalu menyarankan pasien untuk tidur selama minimal tujuh jam per hari dengan jadwal teratur agar metabolisme tidak terganggu," jelas dia.
Dr Walia mengatakan, cara memperbaiki pola tidur bisa dimulai dengan menciptakan suasana tidur yang ideal. "Buat jadwal tidur teratur dan disiplin jalani tiap hari. Setelah itu, pastikan kamar tidur cukup gelap, suhu ruangan pas, dan lingkungan tidur nyaman," kata dia.
Dia juga menyarankan agar setiap orang tidak memainkan gawai atau menatap layar satu jam sebelum jadwal tidur demi pola tidur yang baik.
Selain mengontrol penggunaan gawai dan layar di malam hari, Dr. Walia juga menyarankan agar kita menghindari kafein sejak sore hari.
"Susah tidur adalah problem umum. Terkadang tuntutan pekerjaan dan stres bisa jadi pemicunya. Namun, pertimbangkan pentingnya menjaga keteraturan jadwal atau pola tidur," pesan dia. (Mahardini Nur Afifah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pola Tidur Tak Teratur Sebabkan Penyakit Jantung, Bagaimana Baiknya?",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News