kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspadai pola makan seperti ini bisa picu risiko kematian jantung mendadak


Senin, 12 Juli 2021 / 16:25 WIB
Waspadai pola makan seperti ini bisa picu risiko kematian jantung mendadak
ILUSTRASI. Waspadai pola makan seperti ini bisa picu risiko kematian jantung mendadak


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Mengonsumsi makanan tinggi lemak, makanan yang digoreng, daging olahan, dan minuman manis dapat meningkatkan risiko kematian jantung mendadak.  Hal tersebut diungkapkan oleh penelitian yang diterbitkan di Journal of American Heart Association pada 30 Juni lalu. 

Kesimpulan riset ini muncul ketika para peneliti melihat pola makan lebih dari 21.000 orang berusia 45 tahun ke atas. Penelitian yang dilakukan lebih dari 18 tahun itu juga masuk ke dalam studi Reasons for Geographic and Racial Differences in Stroke (Regards)

Dalam penelitian tersebut, pola makan diberi nama berdasarkan pengelompokan berbagai makanan yang mendominasi pola tersebut. Misalnya, pola makan convenience yang mengandalkan hidangan campuran seperti pasta, pizza, dan makanan khas China. 

Ada pula pola makan plant based yang berisi sayuran, buah-buahan, sereal, kacang-kacangan, ikan, unggas, dan yogurt. 

Baca Juga: 12 Cara mengobati darah tinggi tanpa obat

Sementara, pola makan sweets diisi dengan tambahan gula, makanan penutup, cokelat, permen, dan makanan manis lainnya. 

Kemudian pola makan southern terdiri dari lemak tambahan, makanan yang digoreng, telur, daging olahan, jeroan, dan minuman manis. 

Terakhir adalah pola makan alkohol dan salad yang memasukkan menu bir, anggur, sayuran berdaun hijau, tomat, dan saus salad.

Setelah menyesuaikan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi risiko, para peneliti menemukan, mereka yang makan dengan pola southern cenderung mengalami risiko kematian jantung mendadak lebih tinggi, sebesar 46%. 

Penelitian tersebut juga menemukan, diet mediterania dikaitkan dengan risiko 26% lebih rendah untuk kematian jantung mendadak. 

Penulis utama studi yang merupakan profesor kedokteran di University of Alabama  di Birmingham, James Shikany, DrPH mengatakan, pola makan adalah faktor yang dapat kita kendalikan untuk mengurangi risiko kematian jantung mendadak. 

"Saya harap ini adalah bagian lain dari teka-teki yang akan membantu orang membuat perubahan," cetus dia. 

"Jadi, alih-alih makan daging 1-2 kali sehari, sebaiknya kita menguranginya menjadi 2-3 kali seminggu, karena perubahan kecil dan bertahap itu cenderung lebih dapat bertahan," sambung dia. 

Baca Juga: Selain obat dokter, ini cara menurunkan tekanan darah tinggi secara alami




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×