kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Waspadai penyebab bayi kuning dan kenali gejalanya


Rabu, 18 November 2020 / 20:50 WIB
Waspadai penyebab bayi kuning dan kenali gejalanya


Penulis: Belladina Biananda

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Balita sering mengalami penyakit bayi kuning.bPenyebab bayi kuning adalah darah dalam tubuh bayi mengandung bilirubin yang terlalu banyak. Kondisi tersebut umum dialami, apalagi bayi yang dilahirkan sebelum usia kehamilan 38 minggu. Liver bayi belum mampu menyaring bilirubin dalam aliran darah secara maksimal.

Meski demikian, ada kemungkinan bayi kuning disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya. Jika bayi kuning tak diatasi dengan baik, kondisi kesehatan bayi bisa terganggu. Misalnya, kerusakan otak, apalagi jika ada faktor lain yang meningkatkan resiko terjadinya kondisi itu.

Bilirubin yang terlalu banyak bisa menyerang otak sehingga menyebabkan acute bilirubin encephalopathy. Mengutip dari Mayo Clinic (mayoclinic.org), ada beberapa gejala yang muncul akibat penyakit itu. Beberapa di antaranya adalah sulit bangun, tangisan kencang, dan demam.

Ketika acute bilirubin encephalopathy merusak otak secara permanen, bayi bisa mengalami kernicterus. Hal itu menyebabkan bayi melakukan gerakan yang tak disadari dan berulang, kehilangan kemampuan mendengar, dan enamel gigi yang tak berkembang dengan baik.

Baca Juga: 5 Bahan alami untuk mengobati sakit mata pada bayi

Penyebab Bayi Kuning

Seperti yang telah dikatakan, penyebab bayi kuning adalah jumlah bilirubin yang terlalu banyak dalam darah. Bilirubin merupakan pigmen yang dikeluarkan setelah sel darah merah digunakan. Bayi memproduksi bilirubin lebih banyak dari orang dewasa karena siklus sel darah marah yang lebih cepat.

Normalnya, bilirubin akan disaring dalam hati dan dikeluarkan ke saluran usus. Namun, karena liver bayi belum sempurna, proses penyaringan menjadi terhambat. Ada banyak bilirubin yang tak bisa tersaring dengan cepat sehingga menumpuk dalam darah.

Mayo Clinic menyebutkan ada beberapa kondisi kesehatan yang jadi penyebab bayi kuning. Mulai dari pendarahan dalam tubuh, infeksi pada darah bayi, kekurangan enzim, malfungsi hati, ketidakcocokan antara darh ibu dan bayi, serta kondisi lainnya.

Baca Juga: 5 Makanan pelancar ASI agar kebutuhan bayi terpenuhi

Gejala Bayi Kuning

Gejala utama yang muncul pada bayi kuning adalah kulit dan bagian putih mata berubah warna jadi kuning. Biasanya, gejala itu muncul dua hingga empat hari setelah bayi lahir. Mayo Clinic merekomendasikan cara untuk mengecek bayi kuning.

Coba tekan kening atau hidung bayi. Jika bagian yang Anda pegang berwarna kuning, bayi Anda mengalami penyakit kuning ringan. Anda bisa melakukan itu di ruangan yang terang atau mendapat sinar matahari yang cukup.

Anda perlu segera memeriksakan bayi ke dokter jika penyakit kuning tak kunjung hilang. Tanda lain yang perlu Anda perhatikan adalah penyakit kuning juga terjadi di bagian perut, lengan, dan kaki, suara tangisan bayi sangat nyaring, berat badan bayi tak bertambah, dan kondisi kesehatan lain yang mengkhawatirkan Anda.

Selanjutnya: Cara mengobati sariawan pada bayi beserta cara mencegahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×