Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Olahraga menjadi kegiatan yang penting untuk menjaga stamina dam imunitas tubuh. Akan tetapi, menjadi sangat fatal jika salah memilih intensitas olahraga bagi orang dengan riwayat penyakit, khususnya yang dapat menjadi pemicu serangan jantung.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Makassar, dr Darwin Maulana SpJP mengatakan, pemilihan intensitas olahraga menjadi sangat penting saat kondisi seseorang yang telah memiliki riwayat penyakit jantung koroner.
Tidak hanya itu, risiko juga semakin tinggi pada seseorang yang memiliki riwayat hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit diabetes, perokok atau memiliki keturunan penyakit jantung pada keluarga.
“Terlebih jika telah terdapat gejala-gejala penyakit jantung koroner seperti nyeri dada saat beraktivitas, cepat lelah, sesak napas jika berjalan jauh atau menaiki tangga, berdebar, dan lain sebagainya,” kata Darwin dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (16/6/2021).
Baca Juga: 7 Makanan yang perlu diwaspadai karena berdampak buruk pada kesehatan jantung
Pemicu serangan jantung
Dalam prosesnya, olahraga dapat meningkatkan permintaan darah dan oksigen ke dalam otot jantung. Pada pasien dengan penyakit jantung koroner, terdapat sumbatan aliran darah koroner yang dapat menurunkan supply darah ke dalam otot jantung.
“Di sini yang pada akhirnya terjadi missmatch antara supply and demand yang berujung perburukan kondisi otot jantung. Terlebih jika terjadi penyumbatan koroner yang tiba-tiba (rupture plaq) saat berolahraga sehingga menyebabkan serangan jantung,” ujarnya.
Adapun, pembentukan penggumpalan darah yang menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah koroner dapat terjadi secara tiba-tiba.
Penggumpalan darah yang bisa jadi pemicu serangan jantung saat olahraga ini dikarenakan adanya faktor-faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol, diabetes melitus, atau radikal bebas akibat merokok yang jika kadarnya tidak terkontrol.
Ditambah lagi beban jantung yang meningkat akibat aktivitas fisik dan psikis berlebih, dapat memicu robeknya kapsul plak kolesterol (ruptur plaque) pada pembuluh darah koroner.
Baca Juga: 6 Penyebab nyeri dada sebelah kanan, kenali
Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya pembentukan gumpalan darah yang menjadi penyebab serangan jantung. Sehingga, hal-hal yang dapat memicu serangan jantung mendadak adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas fisik berlebihan
2. Aktivitas psikis yang berlebihan
3. Peningkatan tekanan darah yang tinggi
4. Mengkonsumsi makanan serta minuman yang dapat meningkatkan kadar gula dan kolesterol yang tinggi
5. Lupa meminum obat jantung yang telah diberikan dokter (pada pasien yang telah didiagnosis penyakit jantung koroner).
Ciri-ciri serangan jantung
Adapun ciri-ciri seseorang yang mengalami serangan jantung pada saat berolahraga adalah sebagai berikut:
1. Dada terasa tertekan, berat, hingga akhirnya dirasakan nyeri hebat yang mungkin berlangsung lebih dari 20 menit.
2. Keringat dingin tiba-tiba dengan intensitas keringat yang berlebih hingga membasahi baju.
3. Rasa tidak enak dalam tubuh, pandangan menjadi kabur, hingga pingsan.
4. Berdebar, hingga kejang pada tubuh.
5. Sesak nafas tiba-tiba.
6. Terkadang nyeri ulu hati yang menjalar hingga ke dada atau pun tembus ke punggung, padahal tidak ada riwayat sakit lambung sebelumnya.
Baca Juga: Penyebab nyeri dada sebelah kanan bisa terjadi karena 6 hal ini
Darwin menegaskan, umumnya ciri-ciri serangan jantung akan sama, baik pada saat berolahraga maupun saat beristirahat.
Jika serangan jantung terjadi pada saat istirahat, penyakit jantung koroner yang diderita kemungkinan besar lebih berat, sumbatan koroner yang terjadi bisa lebih dari 1 tempat, ataupun lokasi sumbatan berada di pangkal pembuluh darah koroner.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketahui Apa Saja Pemicu Serangan Jantung saat Olahraga dan Ciri-cirinya".
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
Selanjutnya: Waspada serangan jantung, ini cara pencegahan dan penanganan pertamanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News